Nakita.id - Utang konsumtif dan utang produktif bisa sangat berdampak pada keuangan keluarga.
Utang adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan finansial banyak orang.
Dari membeli rumah hingga membayar biaya pendidikan, utang bisa menjadi alat yang berguna jika dikelola dengan bijak.
Namun, tidak semua utang memiliki dampak yang sama terhadap keuangan.
Secara umum, utang dapat dibedakan menjadi dua jenis utama: utang konsumtif dan utang produktif.
Memahami perbedaan antara kedua jenis utang ini sangat penting untuk menjaga kesehatan keuangan keluarga dalam jangka panjang.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah penjelasan mengenai utang konsumtif dan utang produktif.
Yuk simak!
Pengertian Utang Konsumtif
Utang konsumtif adalah utang yang diambil untuk membiayai barang atau layanan yang bersifat konsumsi, atau yang tidak memberikan keuntungan finansial di masa depan.
Contoh utang konsumtif termasuk pinjaman untuk membeli barang-barang elektronik, liburan, pakaian, makan di restoran, atau kendaraan pribadi yang nilainya cenderung menurun seiring waktu.
Ciri-Ciri Utang Konsumtif:
1. Tidak Meningkatkan Nilai Aset
Baca Juga: Jika Terlanjur Terjerat Pinjol Ilegal, Perlukah Utang Dilunasi?