Siapa yang Berisiko Kena Angin Duduk? Ternyata Pria dan Ini Faktornya

By Aullia Rachma Puteri, Minggu, 11 Agustus 2024 | 18:30 WIB
Siapa yang Berisiko Kena Angin Duduk? (Freepik.com/rawpixel.com)

Nakita.id - Angin duduk, atau yang dalam istilah medis dikenal sebagai angina pectoris, adalah suatu kondisi yang terjadi ketika aliran darah yang kaya oksigen ke otot jantung berkurang, menyebabkan rasa nyeri atau ketidaknyamanan di dada.

Kondisi ini sering kali menjadi pertanda adanya masalah pada arteri koroner dan bisa menjadi gejala awal dari penyakit jantung koroner yang lebih serius, seperti serangan jantung.

Namun, tidak semua orang memiliki risiko yang sama untuk terkena angin duduk.

Artikel ini akan membahas siapa saja yang berisiko terkena angin duduk, faktor-faktor pemicunya, serta bagaimana cara mencegahnya.

Angin duduk merupakan nyeri dada yang terjadi karena otot jantung tidak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup akibat penyempitan atau penyumbatan arteri koroner.

Nyeri ini biasanya terjadi ketika jantung membutuhkan lebih banyak oksigen daripada yang bisa disuplai, seperti saat berolahraga, mengalami stres emosional, atau terpapar suhu dingin.

Meskipun angin duduk bisa terjadi pada siapa saja, ada kelompok tertentu yang memiliki risiko lebih tinggi.

Siapa yang Berisiko Kena Angin Duduk?

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena angin duduk meliputi:

1. Usia

Pria di atas 45 tahun dan wanita di atas 55 tahun lebih berisiko terkena angin duduk.

Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah cenderung mengalami penurunan elastisitas dan penumpukan plak di arteri yang meningkatkan risiko penyempitan atau penyumbatan.

2. Jenis Kelamin

Pria lebih mungkin mengalami angin duduk dibandingkan wanita, terutama pada usia yang lebih muda.

Baca Juga: Pertolongan Pertama Angin Duduk pada Anak, Kapan Harus Dibawa ke Dokter?

Namun, setelah menopause, risiko pada wanita meningkat dan bisa mendekati risiko pada pria.

Hormon estrogen pada wanita sebelum menopause memiliki efek protektif terhadap jantung, yang menurun setelah menopause.

3. Riwayat Keluarga

Jika ada anggota keluarga dekat, seperti orang tua atau saudara kandung, yang memiliki riwayat penyakit jantung, risiko Moms untuk terkena angin duduk meningkat.

Faktor genetik memainkan peran penting dalam predisposisi seseorang terhadap penyakit jantung koroner.

4. Kondisi Medis

- Hipertensi (tekanan darah tinggi): Tekanan darah tinggi dapat merusak dinding arteri dan mempercepat penumpukan plak di dalam arteri.

- Diabetes: Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena angin duduk karena diabetes dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.

- Kolesterol Tinggi: Kadar kolesterol LDL yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang dapat menyempitkan atau menyumbat aliran darah ke jantung.

- Obesitas: Kelebihan berat badan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan risiko angin duduk.

5. Gaya Hidup

- Merokok: Merokok merusak dinding arteri dan mempercepat penumpukan plak. Ini juga mengurangi kadar oksigen dalam darah, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah yang cukup ke seluruh tubuh.

- Kurangnya Aktivitas Fisik: Gaya hidup yang tidak aktif dapat menyebabkan penurunan kesehatan jantung, peningkatan tekanan darah, dan penambahan berat badan, yang semuanya meningkatkan risiko angin duduk.

- Diet Tidak Sehat: Konsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh, garam, dan gula dapat meningkatkan kadar kolesterol dan tekanan darah, yang berkontribusi pada risiko penyakit jantung dan angin duduk.

Baca Juga: Cara Mudah Membersihkan Kipas Angin Duduk Tanpa Membongkarnya

6. Stres

Stres emosional dapat memicu peningkatan tekanan darah dan detak jantung, yang bisa memperburuk kondisi jantung dan meningkatkan risiko angin duduk.

Selain itu, stres kronis dapat menyebabkan kebiasaan buruk seperti merokok, makan berlebihan, atau tidak berolahraga, yang semuanya meningkatkan risiko angin duduk.

7. Konsumsi Alkohol

Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, kadar lemak dalam darah, dan risiko gagal jantung.

Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi alkohol dalam jumlah moderat dapat memiliki efek protektif terhadap jantung, kelebihan konsumsi memiliki efek sebaliknya.

Cara Mencegah Angin Duduk

Mencegah angin duduk pada dasarnya berkaitan dengan menjaga kesehatan jantung secara keseluruhan.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terkena angin duduk:

1. Mengadopsi Pola Makan Sehat

Konsumsi makanan yang rendah lemak jenuh dan trans, tinggi serat, serta kaya akan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dapat membantu mengurangi kadar kolesterol dan menjaga kesehatan jantung.

Batasi asupan garam untuk mengontrol tekanan darah.

2. Berhenti Merokok

Berhenti merokok adalah salah satu langkah paling penting yang dapat diambil untuk meningkatkan kesehatan jantung.

Berhenti merokok tidak hanya mengurangi risiko angin duduk, tetapi juga berbagai penyakit serius lainnya seperti kanker paru-paru dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

3. Olahraga Teratur

Melakukan aktivitas fisik secara teratur, seperti berjalan kaki, berlari, berenang, atau bersepeda, dapat membantu menjaga berat badan yang sehat, mengurangi tekanan darah, dan meningkatkan kesehatan jantung.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Angin Duduk: Ketahui Panduan Lengkapnya

Olahraga juga membantu mengurangi stres, yang merupakan faktor risiko angin duduk.

4. Kelola Stres dengan Baik

Stres yang tidak terkendali dapat meningkatkan risiko angin duduk.

Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam dapat membantu mengurangi stres.

Penting juga untuk memiliki waktu istirahat yang cukup dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

5. Pantau Kesehatan Secara Rutin

Pemeriksaan kesehatan rutin penting untuk mendeteksi dini masalah seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan kadar kolesterol tinggi.

Dengan mengetahui status kesehatan Moms, Moms bisa mengambil tindakan preventif untuk mengurangi risiko angin duduk.

6. Batasi Konsumsi Alkohol

Jika Moms mengonsumsi alkohol, lakukan dengan bijak.

Batasi konsumsi alkohol sesuai dengan pedoman kesehatan yang dianjurkan, yaitu tidak lebih dari satu gelas per hari untuk wanita dan dua gelas per hari untuk pria.

7. Kontrol Berat Badan

Mempertahankan berat badan yang sehat adalah langkah penting dalam mencegah angin duduk.

Kelebihan berat badan meningkatkan risiko hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi, yang semuanya berkontribusi pada penyakit jantung.

Angin duduk adalah kondisi serius yang dapat menjadi indikasi awal dari penyakit jantung koroner yang lebih parah.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Angin Duduk di Punggung, Ini Tiga Hal yang Harus Dilakukan Jika Mendadak Terjadi Serangan Rasa Sakit

Meskipun beberapa faktor risiko seperti usia dan riwayat keluarga tidak dapat diubah, banyak faktor lain yang dapat dikendalikan melalui gaya hidup sehat.

Mengadopsi pola makan yang baik, berolahraga secara teratur, mengelola stres, dan menghindari kebiasaan merokok serta konsumsi alkohol berlebihan adalah langkah-langkah penting untuk mengurangi risiko angin duduk.

Dengan menjaga kesehatan jantung secara keseluruhan, Moms dapat mencegah angin duduk dan meningkatkan kualitas hidup secara signifikan.

Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan

Baca Juga: Angin Duduk yang Menyerang Anak