Cara Mengelola Uang Pesangon dengan Bijak Ketika Mengalami PHK

By Diah Puspita Ningrum, Senin, 19 Agustus 2024 | 11:00 WIB
Cara mengelola uang pesangon setelah mengalami PHK (Freepik)

Nakita.id - Moms dan Dads perlu tahu bagaimana cara mengelola uang pesangon ketika mengalami PHK atau pemutusan hubungan kerja.

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah situasi yang sulit dan tidak diinginkan oleh siapa pun.

Selain berdampak pada stabilitas emosional, PHK juga membawa dampak signifikan terhadap kondisi finansial.

Salah satu aspek terpenting yang perlu diperhatikan ketika menghadapi PHK adalah bagaimana mengelola uang pesangon dengan bijak.

Uang pesangon bisa menjadi penyelamat dalam menjaga keuangan tetap stabil hingga mendapatkan pekerjaan baru atau memulai usaha.

Melansir dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa langkah yang dapat kalian lakukan untuk mengelola uang pesangon dengan bijak saat mengalami PHK.

Cara Mengelola Uang Pesangon Saat Kena PHK

1. Membuat Anggaran Darurat

Langkah pertama yang harus dilakukan setelah menerima uang pesangon adalah membuat anggaran darurat.

Anggaran ini penting untuk memastikan bahwa uang pesangon yang kalian terima dapat mencukupi kebutuhan hidup selama masa transisi.

Prioritaskan kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, utilitas, dan biaya kesehatan.

Dalam membuat anggaran darurat, pisahkan antara kebutuhan dan keinginan. Hindari pengeluaran yang tidak perlu, seperti belanja barang mewah atau liburan mahal.

Baca Juga: RUU KIA Pada Fase 1.000 Hari Pertama Kehidupan dan Ketakutan PHK pada Perempuan

Ingatlah bahwa tujuan utama dari anggaran darurat ini adalah memastikan kelangsungan hidup kalian dan keluarga hingga kondisi keuangan stabil kembali.

2. Membayar Utang

Jika kalian memiliki utang, seperti kartu kredit atau pinjaman pribadi, gunakan sebagian uang pesangon untuk melunasi atau setidaknya mengurangi utang tersebut.

Membayar utang secepat mungkin dapat mengurangi beban bunga yang harus dibayar di kemudian hari.

Ini juga membantu meningkatkan stabilitas keuangan kalian dalam jangka panjang.

Namun, pastikan untuk membayar utang dengan prioritas tinggi terlebih dahulu, seperti utang dengan bunga tinggi.

Jika memungkinkan, negosiasikan dengan pemberi pinjaman untuk memperoleh kesepakatan yang lebih baik dalam hal pembayaran utang.

3. Menabung untuk Kebutuhan Mendatang

Setelah kebutuhan dasar terpenuhi dan utang mulai dilunasi, langkah berikutnya adalah menyisihkan sebagian uang pesangon untuk ditabung.

Tabungan ini penting sebagai dana cadangan untuk kebutuhan mendatang, terutama jika kalian tidak segera mendapatkan pekerjaan baru.

Dana darurat yang idealnya mencakup biaya hidup selama 3 hingga 6 bulan adalah salah satu cara untuk menjaga kestabilan finansial di tengah ketidakpastian.

Baca Juga: Cara Menyiasati Keuangan Ketika Terkena PHK, Susun Kembali Rencana Masa Depan

Menyimpan uang dalam rekening tabungan yang mudah diakses atau dalam bentuk investasi yang aman seperti deposito berjangka bisa menjadi pilihan yang baik.

4. Investasi yang Bijak

Jika kondisi keuangan kalian cukup stabil setelah menyisihkan dana darurat, kalian dapat mempertimbangkan untuk menginvestasikan sebagian uang pesangon.

Investasi adalah cara yang baik untuk membuat uang kalian bekerja dan menghasilkan keuntungan di masa depan. Namun, penting untuk memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko kalian.

Beberapa pilihan investasi yang bisa dipertimbangkan adalah reksa dana, obligasi pemerintah, atau saham.

Pastikan untuk melakukan riset terlebih dahulu dan mempertimbangkan konsultasi dengan penasihat keuangan sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

Ingatlah bahwa setiap investasi memiliki risiko, dan kalian harus siap dengan segala kemungkinan yang bisa terjadi.

5. Mencari Sumber Penghasilan Baru

Mengelola uang pesangon dengan bijak juga berarti mencari cara untuk mendapatkan sumber penghasilan baru.

kalian bisa mulai mencari pekerjaan baru, baik di bidang yang sama atau mencoba bidang yang berbeda.

Jika kalian memiliki keterampilan khusus, pertimbangkan untuk bekerja secara freelance atau memulai bisnis kecil-kecilan.

Baca Juga: Cara Mencairkan JKP (Jaminan Kehilangan Pekerjaan) Bagi Karyawan Terdampak PHK

Memulai bisnis bisa menjadi cara yang baik untuk menghasilkan pendapatan tambahan. Namun, pastikan untuk melakukan perencanaan bisnis yang matang dan memahami risiko yang terlibat.

Jangan menginvestasikan seluruh uang pesangon ke dalam bisnis tanpa perhitungan yang jelas, karena ini bisa berisiko tinggi jika bisnis tersebut tidak berjalan sesuai harapan.

6. Mempertimbangkan Asuransi Kesehatan dan Jiwa

Kehilangan pekerjaan bisa berarti juga kehilangan manfaat asuransi yang diberikan oleh perusahaan.

Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan membeli asuransi kesehatan dan jiwa sendiri.

Asuransi kesehatan akan membantu melindungi kalian dari biaya medis yang tak terduga, sementara asuransi jiwa memberikan perlindungan bagi keluarga jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

Pastikan untuk memilih produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial.

Kalian juga bisa mempertimbangkan produk asuransi dengan premi yang lebih terjangkau atau produk asuransi yang menawarkan fleksibilitas dalam pembayaran premi.

7. Evaluasi Pengeluaran Bulanan

Saat mengalami PHK, salah satu hal yang paling penting adalah mengevaluasi kembali pengeluaran bulanan.

Tinjau semua pengeluaran, baik yang rutin maupun tidak rutin, dan temukan cara untuk mengurangi biaya yang tidak penting.

Baca Juga: Cara Ajukan Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan Usai Kena Dampak PHK

Misalnya, kalian bisa mengurangi pengeluaran untuk hiburan, berlangganan layanan yang tidak digunakan, atau makan di luar.

Selain itu, kalian juga bisa mencoba mencari cara untuk menekan biaya rumah tangga, seperti menggunakan energi listrik dengan lebih efisien atau berbelanja dengan lebih bijak. Setiap pengeluaran kecil yang bisa dipangkas akan membantu memperpanjang umur dana pesangon .

8. Tetap Tenang dan Rasional

Menghadapi PHK bisa menjadi sangat emosional dan menimbulkan stres yang tinggi. Namun, penting untuk tetap tenang dan rasional dalam mengambil keputusan terkait uang pesangon.

Hindari keputusan finansial yang didasarkan pada emosi, seperti membelanjakan uang pesangon untuk hal-hal yang tidak perlu sebagai pelarian dari stres.

Jika perlu, luangkan waktu untuk berpikir dan mempertimbangkan setiap keputusan dengan matang.

Kalian juga bisa meminta pendapat dari orang terdekat atau penasihat keuangan jika merasa kesulitan dalam membuat keputusan.

9. Memanfaatkan Bantuan Pemerintah

Beberapa negara menyediakan bantuan bagi mereka yang mengalami PHK, seperti tunjangan pengangguran atau program pelatihan ulang.

Manfaatkan bantuan tersebut jika tersedia di negara. Bantuan ini bisa membantu meringankan beban finansial kalian sementara kalian mencari pekerjaan baru atau menambah keterampilan baru.

Selain itu, kalian juga bisa mencari informasi tentang program bantuan lain yang mungkin tersedia, seperti subsidi untuk biaya pendidikan anak atau bantuan untuk biaya hidup.

Baca Juga: Jangan Sampai Uang Pesangon Habis Duluan, Begini Tips Mengatur Keuangan Setelah Terkena PHK

Memanfaatkan bantuan yang tersedia bisa menjadi salah satu cara untuk menjaga kondisi finansial tetap stabil.

10. Membuat Rencana Jangka Panjang

Mengelola uang pesangon tidak hanya tentang bertahan dalam jangka pendek, tetapi juga tentang merencanakan masa depan. Setelah situasi kalian stabil, buat rencana jangka panjang untuk keuangan .

Pertimbangkan untuk menetapkan tujuan finansial, seperti membeli rumah, pendidikan anak, atau pensiun, dan buat rencana untuk mencapainya.

Kalian juga bisa mulai memikirkan cara untuk meningkatkan keterampilan atau mendapatkan sertifikasi tambahan yang bisa meningkatkan nilai kalian di pasar kerja.

Investasi dalam diri sendiri adalah salah satu cara terbaik untuk memastikan bahwa kalian tetap kompetitif dan memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di masa depan.

Mengelola uang pesangon dengan bijak saat mengalami PHK adalah langkah penting untuk menjaga stabilitas finansial dan memastikan bisa bertahan di masa transisi.

Dengan membuat anggaran darurat, melunasi utang, menabung, dan berinvestasi secara bijak, kalian bisa memanfaatkan uang pesangon secara optimal.

Tetap tenang, evaluasi pengeluaran, dan buat rencana jangka panjang untuk memastikan masa depan keuangan tetap cerah, meskipun sedang menghadapi tantangan besar.