Apakah Kelahiran Stunting Berpengaruh pada Makan Makanan Siap Saji Saat Hamil?

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Rabu, 21 Agustus 2024 | 12:30 WIB
Pengaruh stunting pada ibu hamil yang makan makanan siap saji (Freepik.com)

Nakita.id - Makanan siap saji (fast food) telah menjadi bagian dari gaya hidup modern yang sulit dihindari.

Kepraktisannya membuat banyak orang, termasuk ibu hamil, memilih makanan jenis ini.

Namun, konsumsi makanan siap saji secara berlebihan selama kehamilan dapat membawa dampak negatif bagi ibu dan janin, termasuk meningkatkan risiko kelahiran stunting.

Apa Itu Stunting?

Stunting adalah kondisi di mana seorang anak mengalami pertumbuhan yang terhambat, biasanya ditandai dengan tinggi badan yang jauh di bawah rata-rata untuk usianya.

Stunting bukan hanya masalah fisik, tetapi juga bisa berdampak pada perkembangan otak dan kemampuan belajar anak di masa depan.

Salah satu penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi kronis sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun.

Kandungan Gizi dalam Makanan Siap Saji

Makanan siap saji umumnya tinggi kalori, lemak jenuh, gula, dan garam, tetapi rendah nilai gizi penting seperti vitamin, mineral, dan serat.

Kandungan ini tidak hanya berkontribusi pada peningkatan berat badan berlebih, tetapi juga kekurangan gizi mikro yang esensial bagi perkembangan janin.

Beberapa nutrisi yang sering tidak tercukupi dalam pola makan yang didominasi oleh makanan siap saji meliputi:

Asam folat: Penting untuk mencegah cacat tabung saraf pada janin.

Zat besi: Penting untuk pembentukan darah dan mencegah anemia.

Baca Juga: Berat Badan dan Tinggi Badan Anak Stunting: Pentingnya Pemantauan dan Penanganan Dini

Kalsium: Penting untuk perkembangan tulang dan gigi janin.

Omega-3: Berperan penting dalam perkembangan otak dan mata janin.

Pengaruh Makanan Siap Saji pada Ibu Hamil

1. Kekurangan Gizi pada Ibu dan Janin

Konsumsi makanan siap saji secara berlebihan dapat menyebabkan ibu hamil kekurangan gizi esensial yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin.

Kekurangan gizi ini bisa menghambat perkembangan optimal janin, meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah, dan bahkan mengarah pada kelahiran stunting.

2. Peningkatan Risiko Penyakit Metabolik

Makanan siap saji tinggi lemak jenuh dan gula bisa meningkatkan risiko ibu hamil mengalami obesitas, diabetes gestasional, dan hipertensi.

Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kesehatan ibu, tetapi juga bisa menyebabkan komplikasi kehamilan seperti preeklamsia dan kelahiran prematur, yang berhubungan dengan risiko stunting pada bayi.

3. Pengaruh pada Perkembangan Janin

Pola makan ibu hamil sangat berpengaruh pada perkembangan organ-organ penting janin, terutama otak.

Kekurangan nutrisi yang diperlukan selama masa kehamilan bisa berdampak pada perkembangan kognitif anak, yang terkait erat dengan risiko stunting.

Janin yang tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup mungkin tidak berkembang dengan baik, mengakibatkan gangguan pada pertumbuhan fisik dan mentalnya.

4. Pengaruh Jangka Panjang pada Anak

Anak-anak yang lahir dari ibu yang sering mengonsumsi makanan siap saji selama kehamilan cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan di masa depan.

Selain stunting, mereka juga lebih rentan terhadap obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.

Baca Juga: Cara Menyembuhkan Stunting pada Anak dan Tips Penting bagi Orang Tua

Hal ini disebabkan oleh pola makan yang diterapkan sejak dalam kandungan, yang bisa memengaruhi preferensi makanan anak di kemudian hari.

Upaya Mencegah Stunting melalui Pola Makan Sehat

Untuk mengurangi risiko kelahiran stunting, penting bagi ibu hamil untuk mengonsumsi makanan yang seimbang dan bergizi.

Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:

1. Meningkatkan Konsumsi Buah dan Sayuran

Buah dan sayuran kaya akan vitamin, mineral, dan serat yang sangat penting bagi perkembangan janin.

2. Mengonsumsi Protein Berkualitas

Sumber protein seperti ikan, ayam, daging tanpa lemak, dan kacang-kacangan sangat penting untuk pertumbuhan janin.

3. Memilih Karbohidrat Kompleks

Mengganti karbohidrat sederhana dari makanan siap saji dengan karbohidrat kompleks seperti beras merah, oat, atau quinoa dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.

4. Membatasi Asupan Makanan Siap Saji

Mengurangi frekuensi konsumsi makanan siap saji dan lebih sering memasak makanan di rumah adalah langkah penting untuk memastikan ibu hamil mendapatkan nutrisi yang optimal.

Kesimpulan

Makanan siap saji memang praktis, tetapi konsumsi berlebihan selama kehamilan bisa berdampak negatif pada ibu dan janin.

Kekurangan nutrisi esensial akibat makanan ini dapat meningkatkan risiko kelahiran stunting, yang berdampak pada perkembangan fisik dan mental anak di masa depan.

Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk lebih berhati-hati dalam memilih makanan dan memastikan asupan gizinya mencukupi untuk mendukung kesehatan mereka dan perkembangan optimal janin.

Baca Juga: Manfaat Asam Folat untuk Mencegah Stunting dan Rekomendasinya