Ayah Almarhumah Dokter PPDS Undip Meninggal Dunia karena Kepikiran Kepergian Anaknya, Ini Bahaya Depresi yang Memicu Kematian

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Rabu, 28 Agustus 2024 | 11:30 WIB
Bahaya depresi yang memicu meninggal dunia seperti yang dialami ayah dr Aulia (TribunJateng.com)

Nakita.id - Moh Fakhruri, ayah dari dr. Aulia Risma, mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anastesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) dinyatakan meninggal dunia setelah 1 minggu dirawat di rumah sakit.

Moh Fakhruri meninggal dunia pada hari Selasa, (27/8/2024) di RSUP Nasional DR Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pukul 1.30 WIB.

Mengutip dari Tribunnews, adapun penyebab ayah dr Aulia Risma meninggal dunia adalah karena sakit.

Hal ini diungkapkan oleh adik almarhum Moh Fakhruri, Miftahudin.

"Saya sangat kehilangan, karena beliau kakak pertama yang begitu merangkul adik-adiknya," katanya.

Sebelumnya, Moh Fakhruri dikabarkan jatuh sakit usai pemakaman sang buah hati, dr Aulia Risma pada Selasa (13/8/2024).

Kondisi ayah dr Aulia Risma tersebut diungkapkan oleh kuasa hukum keluarga, Susyanto SH MH.

Ia mengungkapkan, Moh Fakhruri masuk ICU di RSUD Kardinah Tegal setelah jenazah dr Aulia dimakamkan.

Kasus meninggalnya dr Aulia Risma ini menyita perhatian publik, hingga Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin ambil sikap.

Susyanto mengatakan, ayah dari almarhumah masuk ke rumah sakit setelah jenazah almarhumah dimakamkan hari selasa, pukul 14.00 WIB.

Malamnya sakit dan langsung dibawa ke RSUD Kardinah. 

Baca Juga: Jatuh Sakit Setelah Anaknya Meninggal Dunia, Ayah Almarhumah PPDS Anestesi Undip Dinyatakan Meninggal Dunia 2 Minggu Kemudian

"Bapaknya masuk rumah sakit karena kepikiran dan memang punya riwayat penyakit dalam."

"Bapaknya sakit penyakit dalam. Dirawat sejak kematian almarhumah. Setelah dimakamkan, malamnya sakit. Iya karena kepikiran," jelasnya.

Lalu, apakah gangguan psikologis memang dapat memicu kematian?

Melansir dari Healthline, berikut bahaya dari gangguan psikologis yang dapat memicu kematian dan pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental.

Bahaya Gangguan Psikologis Memicu Kematian

1. Depresi dan Risiko Bunuh Diri

Depresi adalah salah satu gangguan psikologis yang paling umum dan berbahaya.

Depresi yang tidak diobati dapat menyebabkan penderitaan emosional yang mendalam dan kehilangan harapan.

Kondisi ini sering kali membuat penderitanya merasa putus asa dan tidak memiliki jalan keluar, yang dapat meningkatkan risiko bunuh diri.

Menurut penelitian, sekitar 60% hingga 70% dari orang yang bunuh diri mengalami depresi atau gangguan mood lainnya pada saat kematian mereka.

2. Gangguan Kecemasan dan Masalah Kardiovaskular

Gangguan kecemasan kronis dapat memengaruhi sistem saraf otonom yang mengatur fungsi tubuh seperti detak jantung dan tekanan darah.

Stres yang berkepanjangan akibat gangguan kecemasan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, aritmia, dan peningkatan risiko serangan jantung.

Penderita gangguan kecemasan yang terus-menerus merasa cemas, tegang, dan stres juga lebih rentan mengalami stroke, yang dapat berujung pada kematian mendadak.

Baca Juga: Anak 13 Tahun Depresi Setelah HP-nya Dijual Orang Tua, Pemerintah Sampai Turun Tangan

3. Gangguan Stres Pascatrauma (PTSD) dan Penyakit Kronis

PTSD adalah gangguan mental yang terjadi setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis.

Penderita PTSD sering kali mengalami mimpi buruk, kilas balik, dan kecemasan yang parah.

Stres kronis yang disebabkan oleh PTSD dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker.

Peningkatan risiko ini, dikombinasikan dengan kemungkinan perilaku berbahaya seperti penyalahgunaan zat atau bunuh diri, membuat PTSD menjadi gangguan yang sangat serius yang dapat menyebabkan kematian.

4. Isolasi Sosial dan Risiko Kematian Dini

Gangguan psikologis sering kali membuat penderitanya merasa terisolasi dari lingkungan sosial mereka.

Isolasi sosial yang kronis dapat meningkatkan risiko kematian dini karena kurangnya dukungan sosial, yang sangat penting untuk kesejahteraan mental dan fisik.

Orang yang merasa kesepian dan terputus dari komunitas mereka lebih mungkin mengalami depresi, kecemasan, dan penyakit fisik yang serius.

5. Gangguan Tidur dan Kematian Dini

Banyak gangguan psikologis disertai dengan masalah tidur, seperti insomnia atau tidur berlebihan.

Kurang tidur kronis dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk obesitas, diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung, yang semuanya dapat meningkatkan risiko kematian dini.

Gangguan tidur juga dapat memperburuk gejala gangguan psikologis, menciptakan siklus yang sulit diatasi tanpa intervensi medis.

Baca Juga: Ketahui 5 Bahaya Sering Merokok di Usia Remaja, Dampaknya Bisa Sampai Dewasa