Nakita.id - Banyak yang bertanya-tanya, leher belakang nyeri tanda sakit apa?
Nyeri pada leher belakang adalah keluhan yang umum dialami oleh banyak orang, dari berbagai kelompok usia.
Rasa sakit ini bisa muncul secara tiba-tiba atau berkembang perlahan seiring waktu.
Banyak orang mengabaikan gejala nyeri di leher belakang, menganggapnya sebagai akibat dari postur yang buruk atau stres, namun sebenarnya, nyeri leher belakang bisa menjadi tanda dari berbagai masalah kesehatan yang lebih serius.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah penyebab leher belakang nyeri, risiko penyakit dan cara mengatasinya.
Penyebab Umum Nyeri Leher Belakang
1. Postur yang Buruk
Salah satu penyebab paling umum dari nyeri leher belakang adalah postur tubuh yang buruk, terutama saat duduk atau bekerja di depan komputer dalam waktu lama.
Posisi duduk yang membungkuk, atau kepala yang condong ke depan saat melihat layar ponsel, dapat memberikan tekanan ekstra pada otot dan tulang belakang di sekitar leher.
2. Tegang Otot (Muscle Strain)
Kegiatan sehari-hari, seperti mengangkat benda berat, tidur dalam posisi yang salah, atau olahraga yang berlebihan, bisa menyebabkan tegang otot.
Ketika otot leher tertarik atau tegang, nyeri pada leher belakang sering kali terjadi sebagai respon dari tubuh.
Baca Juga: Ciri-ciri Nyeri Leher yang Harus Diwaspadai, Ketahui Sejak Awal
3. Cedera
Cedera pada leher, seperti whiplash atau trauma langsung, bisa mengakibatkan nyeri pada leher belakang.
Whiplash sering terjadi akibat kecelakaan mobil, ketika kepala tiba-tiba terlempar ke depan dan ke belakang, menyebabkan kerusakan pada jaringan lunak di leher.
4. Stres dan Tegangan Emosional
Stres emosional juga dapat menyebabkan otot-otot di leher dan bahu menjadi tegang.
Ini sering kali disertai dengan rasa kaku atau nyeri di area leher belakang, terutama saat seseorang mengalami tekanan mental yang intens.
Nyeri Leher Belakang Tanda Sakit Apa?
1, Osteoarthritis
Osteoarthritis, atau radang sendi pada tulang belakang leher, adalah salah satu penyebab nyeri leher yang lebih serius.
Kondisi ini terjadi ketika tulang rawan di antara sendi-sendi leher mulai aus. Gejalanya termasuk kekakuan, nyeri kronis, dan kadang-kadang rasa mati rasa atau kesemutan yang menjalar ke lengan.
2. Herniated Disc (Saraf Kejepit)
Kondisi ini terjadi ketika salah satu cakram tulang belakang di leher bergeser atau pecah, menekan saraf yang ada di sekitarnya.
Baca Juga: Cara Mengatasi Nyeri Leher saat Hamil, Bumil Bisa Kembali Nyaman Beraktivitas
Herniated disc dapat menyebabkan nyeri hebat pada leher belakang, yang kadang-kadang menjalar ke bahu dan lengan.
Gejala tambahan termasuk rasa lemah pada otot, kesemutan, atau bahkan kehilangan fungsi otot di bagian yang terkena.
3. Stenosis Spinal (Penyempitan Tulang Belakang)
Stenosis spinal adalah kondisi yang terjadi ketika ruang di dalam tulang belakang menyempit dan menekan saraf di sekitar sumsum tulang belakang.
Penyempitan ini bisa terjadi di leher (servikal) atau punggung bawah (lumbar). Jika stenosis spinal terjadi di leher, gejalanya termasuk nyeri leher, kesemutan, mati rasa, dan kelemahan pada bagian tubuh yang terkena.
4. Fibromyalgia
Fibromyalgia adalah gangguan nyeri kronis yang mempengaruhi otot dan jaringan lunak di seluruh tubuh.
Nyeri pada leher belakang sering kali menjadi gejala awal dari fibromyalgia, disertai dengan kelelahan, masalah tidur, dan gangguan kognitif seperti sulit berkonsentrasi.
5. Meningitis
Meningitis adalah infeksi serius yang menyebabkan peradangan pada membran di sekitar otak dan sumsum tulang belakang.
Salah satu gejala utama dari meningitis adalah nyeri leher yang kaku, terutama di bagian belakang leher.
Jika nyeri leher belakang disertai dengan demam tinggi, sakit kepala parah, dan kesulitan menekuk leher, segera cari bantuan medis karena meningitis bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
Nyeri pada leher belakang bisa menjadi tanda dari berbagai kondisi kesehatan, mulai dari masalah sederhana seperti postur tubuh yang buruk hingga penyakit serius seperti meningitis atau kanker tulang belakang.
Memahami penyebab dan gejala yang terkait sangat penting agar Moms bisa mengambil langkah yang tepat dalam mengatasi nyeri ini.
Jika rasa sakit berlanjut atau memburuk, jangan ragu untuk mencari bantuan medis agar mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.