Apa Itu Henti Jantung? Dugaan Penyebab Marissa Haque Meninggal Dunia

By Aullia Rachma Puteri, Kamis, 3 Oktober 2024 | 18:00 WIB
Penyebab Marissa Haque meninggal dunia adalah henti jantung (Instagram Marissa Haque)

Nakita.id - Henti jantung, juga dikenal sebagai cardiac arrest, adalah kondisi medis serius di mana jantung tiba-tiba berhenti berdetak.

Hal ini menyebabkan aliran darah ke otak, organ, dan seluruh tubuh terhenti, yang berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

Henti jantung berbeda dari serangan jantung.

Pada serangan jantung, aliran darah ke jantung terganggu, sedangkan pada henti jantung, aktivitas listrik jantung tiba-tiba terhenti, sehingga jantung tidak bisa memompa darah sama sekali.

Kabar meninggalnya Marissa Haque pada 2 Oktober 2024 menggemparkan banyak orang, terutama karena beliau terlihat sehat sehari sebelumnya.

Adik Marissa, Syahnaz Haque, menyatakan bahwa kematian kakaknya diduga disebabkan oleh henti jantung.

Meskipun Marissa tidak memiliki riwayat penyakit jantung, kondisi ini dapat terjadi secara tiba-tiba dan tanpa peringatan.

Apa itu Henti Jantung?

Henti jantung terjadi ketika sistem kelistrikan jantung terganggu, yang menyebabkan jantung berhenti berdetak secara efektif.

Saat jantung berhenti berdetak, darah tidak dapat dipompa ke seluruh tubuh, terutama ke otak, yang mengakibatkan kehilangan kesadaran dalam hitungan detik dan jika tidak segera diatasi, bisa berujung pada kematian dalam beberapa menit.

Beberapa gejala awal henti jantung yang bisa dikenali, antara lain:

1. Kehilangan kesadaran secara tiba-tiba.

Baca Juga: Bukan Sakit! Penyebab Marissa Haque Meninggal Dunia, 'Kayak Tidur'

2. Berhentinya pernapasan atau kesulitan bernapas.

3. Tidak adanya denyut nadi. Kondisi ini sangat darurat dan memerlukan penanganan cepat berupa CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) atau defibrillator untuk membantu mengembalikan ritme jantung.

Penyebab Henti Jantung

Henti jantung biasanya disebabkan oleh gangguan irama jantung yang disebut aritmia.

Aritmia menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur.

Kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami henti jantung meliputi:

1. Penyakit jantung koroner: Penumpukan plak di pembuluh darah jantung yang menghambat aliran darah.

2. Serangan jantung: Serangan jantung dapat memicu gangguan irama jantung, yang kemudian menyebabkan henti jantung.

3. Kardiomiopati: Pelemahan otot jantung yang memengaruhi kemampuannya untuk memompa darah.

4. Kelainan bawaan: Beberapa orang dilahirkan dengan kondisi genetik yang membuat mereka lebih rentan mengalami henti jantung.

5. Gangguan pada katup jantung: Ketidaknormalan pada katup jantung yang menyebabkan aliran darah terganggu dan memicu henti jantung.

Baca Juga: Adik Ungkap Dugaan Penyebab Marissa Haque Meninggal Dunia, Bukan Serangan Jantung

6. Elektrolit tubuh tidak seimbang: Kadar elektrolit yang tidak seimbang dalam tubuh, seperti kalium dan magnesium, dapat menyebabkan gangguan pada ritme jantung.

Meskipun penyebab spesifik henti jantung pada Marissa Haque belum dipastikan secara medis, dugaan keluarganya bahwa beliau mengalami henti jantung mengingatkan kita betapa mendadaknya kondisi ini bisa terjadi bahkan pada seseorang yang terlihat sehat.

Perbedaan Henti Jantung dan Serangan Jantung

Banyak orang menganggap bahwa henti jantung dan serangan jantung adalah hal yang sama, padahal keduanya sangat berbeda.

- Serangan Jantung (Myocardial Infarction) terjadi ketika aliran darah ke bagian jantung terhenti karena penyumbatan arteri, biasanya akibat penumpukan plak. Jantung masih berdetak, namun fungsi otot jantung terganggu.

- Henti Jantung adalah kondisi di mana jantung berhenti berdetak sepenuhnya karena kegagalan sistem listrik jantung. Tanpa penanganan segera, henti jantung dapat berakibat fatal dalam hitungan menit.

Serangan jantung bisa menjadi pemicu terjadinya henti jantung, tetapi tidak semua henti jantung disebabkan oleh serangan jantung.

Dalam banyak kasus, henti jantung terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga.

Henti jantung adalah kondisi darurat medis yang membutuhkan respons segera.

Dalam situasi seperti ini, CPR atau resusitasi jantung paru dapat meningkatkan peluang bertahan hidup dengan menjaga aliran darah ke otak dan organ vital lainnya.

Penggunaan defibrillator juga sangat penting untuk membantu mengembalikan ritme jantung yang normal.

Berikut adalah beberapa langkah yang harus dilakukan ketika seseorang mengalami henti jantung:

Baca Juga: Beda Henti Jantung dan Serangan Jantung, Belajar dari Zhang Zhi Jie

1. Panggil bantuan darurat: Segera hubungi layanan gawat darurat.

2. Lakukan CPR: Jika orang tersebut tidak bernapas dan tidak sadarkan diri, lakukan CPR dengan memberikan kompresi dada yang kuat dan cepat.

3. Gunakan defibrillator: Jika tersedia, gunakan alat ini sesegera mungkin untuk memberikan kejutan listrik ke jantung, yang bisa membantu memulihkan ritme jantung yang normal.

Meskipun beberapa faktor risiko henti jantung tidak bisa diubah, seperti riwayat keluarga dan usia, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk menurunkan risiko kondisi ini.

Beberapa di antaranya adalah:

1. Menjaga kesehatan jantung: Olahraga teratur, makan makanan sehat, dan menjaga berat badan ideal dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.

2. Mengelola kondisi kesehatan kronis: Jika seseorang menderita diabetes, hipertensi, atau kolesterol tinggi, penting untuk mengelola kondisi tersebut dengan baik.

3. Hindari merokok: Rokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

4. Rutin memeriksakan kesehatan: Pemeriksaan rutin ke dokter bisa membantu mendeteksi dini potensi masalah jantung.

Kepergian Marissa Haque tidak hanya mengejutkan keluarga, tetapi juga masyarakat luas.

Dikenal sebagai sosok yang tangguh, cerdas, dan peduli terhadap pendidikan serta lingkungan, Marissa telah memberikan kontribusi besar selama hidupnya.

Baca Juga: Adanya Hari Jantung Sedunia 29 September Harusnya Bikin Sadar Inilah Penyebab Henti Jantung yang Sering Terjadi

Suaminya, Ikang Fawzi, serta kedua anaknya, Bella Fawzi dan Chiki Fawzi, menggambarkan Marissa sebagai ibu dan istri yang penuh cinta dan perhatian.

Kenangan tentang Marissa Haque yang tersenyum ketika menghembuskan napas terakhirnya memberikan sedikit penghiburan bagi keluarga.

Meski kepergiannya mendadak, senyuman itu mengisyaratkan ketenangan dan kedamaian di akhir hidupnya.

Marissa meninggalkan jejak yang mendalam dalam dunia hiburan dan pendidikan di Indonesia, dan warisannya akan selalu dikenang oleh banyak orang.

Henti jantung adalah kondisi serius yang bisa terjadi tanpa peringatan, bahkan pada orang yang terlihat sehat seperti Marissa Haque.

Penting untuk selalu mewaspadai gejala-gejalanya dan segera bertindak jika situasi darurat terjadi.

Kepergian Marissa Haque mengingatkan kita betapa berharganya hidup, dan bahwa kematian bisa datang kapan saja tanpa diduga.

Warisan dan kenangan Marissa akan terus hidup di hati mereka yang mencintainya.

Baca Juga: Inilah Penyebab Henti Jantung yang Paling Berbahaya, Semua Orang Pasti Tidak Menyadarinya