Ciri-Ciri Perubahan Kesehatan Mental Setelah Pubertas dan Cara Mengatasi Dampak Buruknya

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Rabu, 9 Oktober 2024 | 16:00 WIB
ciri-ciri pubertas pada remaja (freepik)

Nakita.id - Pubertas adalah masa transisi yang signifikan dalam kehidupan seorang remaja, ditandai dengan perubahan fisik, emosional, dan sosial.

Selama periode ini, kesehatan mental remaja bisa mengalami fluktuasi.

Berikut adalah ciri-ciri perubahan kesehatan mental setelah pubertas dan cara mengatasi risikonya, mengutip dari Healthline.

Ciri-Ciri Perubahan Kesehatan Mental Setelah Pubertas

1. Perubahan Emosi yang Ekstrem

Remaja sering kali mengalami perubahan mood yang cepat, dari merasa bahagia menjadi merasa sedih atau marah dalam waktu singkat.

Ini adalah hal yang normal, tetapi jika perubahan emosi terlalu sering atau intens, bisa menjadi tanda masalah.

2. Kecemasan dan Stres yang Meningkat

Dengan perubahan fisik dan tuntutan akademik serta sosial, remaja dapat merasakan kecemasan yang lebih besar.

Perasaan tidak aman atau tekanan untuk diterima oleh teman sebaya bisa meningkatkan tingkat stres.

3. Perubahan Pola Tidur

Remaja sering kali mengalami kesulitan tidur, baik karena perubahan hormonal maupun tekanan dari sekolah atau kehidupan sosial.

Insomnia atau tidur yang berlebihan dapat menjadi tanda masalah kesehatan mental.

4. Menarik Diri dari Aktivitas Sosial

Remaja yang biasanya aktif mungkin mulai menarik diri dari teman-teman dan aktivitas yang sebelumnya disukai.

Hal ini bisa menjadi tanda depresi atau masalah kesehatan mental lainnya.

Baca Juga: Dampak Pubertas Terhadap Emosi Remaja: Memahami Perubahan Emosional di Masa Pertumbuhan

5. Perubahan Nafsu Makan

Beberapa remaja mungkin mengalami perubahan signifikan dalam pola makan, seperti kehilangan nafsu makan atau makan berlebihan.

Ini bisa berdampak pada kesehatan fisik dan mental mereka.

6. Rasa Identitas yang Tidak Jelas

Pubertas sering kali menyebabkan remaja mempertanyakan identitas mereka.

Kebingungan tentang diri sendiri dan masa depan dapat menyebabkan kecemasan dan ketidakstabilan emosional.

Cara Mengatasi Risiko Kesehatan Mental Setelah Pubertas

1. Mendukung Komunikasi Terbuka

Penting bagi orang tua dan pengasuh untuk menciptakan lingkungan di mana remaja merasa aman untuk berbicara tentang perasaan dan masalah mereka.

Diskusi yang terbuka dapat membantu mengurangi kecemasan.

2. Mendorong Aktivitas Fisik

Olahraga secara teratur dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati.

Mendorong remaja untuk terlibat dalam aktivitas fisik yang mereka nikmati dapat memberikan manfaat besar untuk kesehatan mental.

3. Mengajarkan Manajemen Stres

Ajarkan teknik manajemen stres, seperti meditasi, yoga, atau teknik pernapasan.

Ini dapat membantu remaja mengatasi tekanan dengan cara yang lebih sehat.

4. Memperhatikan Pola Tidur

Membantu remaja untuk mengatur rutinitas tidur yang baik sangat penting.

Baca Juga: Mengenali Tingkat Emosi pada Anak Remaja yang Sudah Mulai Memasuki Masa Pubertas

Tidur yang cukup dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik.

5. Mendapatkan Dukungan Profesional

Jika perubahan kesehatan mental terlihat serius, seperti gejala depresi atau kecemasan yang berkepanjangan, penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental.

Terapi atau konseling dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan.

6. Mendorong Keterlibatan Sosial

Dorong remaja untuk tetap terlibat dalam aktivitas sosial dan komunitas.

Interaksi sosial yang positif dapat membantu meningkatkan kesejahteraan emosional.