Nakita.id - Demi menciptakan keluarga sehat anak berprestasi, berbagai aspek kesehatan anak harus dipantau sejak dini.
Salah satunya masalah pubertas. Pubertas adalah periode transisi penting dalam kehidupan seorang remaja, yang menandai peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.
Selama fase ini, remaja mengalami berbagai perubahan fisik, hormonal, dan emosional yang dapat memengaruhi kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
Artikel ini akan membahas bagaimana pubertas memengaruhi emosi remaja, faktor-faktor yang terlibat, dan cara untuk mendukung mereka selama periode penting ini, mengutiop dari Psychology Today.
Selama pubertas, tubuh remaja mengalami lonjakan hormon, seperti estrogen dan testosteron, yang memainkan peran besar dalam perubahan fisik dan emosional.
Hormon-hormon ini dapat menyebabkan fluktuasi suasana hati yang ekstrem, termasuk:
Lonjakan hormon dapat menyebabkan perasaan cemas dan ketidakstabilan emosional.
Remaja mungkin merasa khawatir tentang penampilan mereka, hubungan sosial, atau prestasi akademis.
Beberapa remaja mengalami perubahan suasana hati yang lebih serius, seperti kemurungan atau depresi, sebagai akibat dari fluktuasi hormon dan tekanan yang mereka hadapi.
Hormon juga dapat menyebabkan kemarahan atau frustrasi yang lebih intens, yang bisa menyebabkan konflik dengan orang tua, teman, atau di lingkungan sosial mereka.
Selain perubahan hormonal, perubahan fisik yang terjadi selama pubertas juga dapat mempengaruhi emosi remaja:
Baca Juga: Mengenali Tingkat Emosi pada Anak Remaja yang Sudah Mulai Memasuki Masa Pubertas
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR