Nakita.id - Stunting merupakan masalah gizi kronis yang ditandai dengan kondisi tubuh anak yang lebih pendek dari standar usianya.
Masalah ini bukan sekadar masalah tinggi badan, tetapi mencerminkan kekurangan gizi yang serius pada 1.000 hari pertama kehidupan anak, termasuk saat kehamilan hingga anak berusia dua tahun.
Memahami tentang stunting sangat penting bagi calon orang tua, karena kurangnya pengetahuan tentang stunting bisa berdampak buruk bagi perkembangan anak dan kesejahteraan generasi mendatang.
Berikut adalah beberapa bahaya jika calon orang tua tidak memahami pentingnya pengetahuan tentang stunting, mengutip dari berbagai sumber.
Bahaya Calon Orang Tua Tidak Memahami Stunting
1. Risiko Terjadinya Stunting Pada Anak Meningkat
Stunting umumnya terjadi karena kurangnya asupan gizi yang memadai pada masa kehamilan dan masa awal kehidupan anak.
Jika calon orang tua tidak memahami pentingnya nutrisi yang cukup dan seimbang selama kehamilan dan setelah kelahiran, mereka mungkin tidak memberikan perhatian yang cukup terhadap pola makan ibu hamil dan gizi anak.
Hal ini akan meningkatkan risiko anak mengalami stunting, yang dampaknya bisa bertahan seumur hidup.
Contoh: Seorang ibu hamil yang tidak tahu bahwa kekurangan zat besi dan protein selama kehamilan bisa berdampak pada pertumbuhan janin.
Akibatnya, janin mungkin mengalami pertumbuhan yang terhambat, dan setelah lahir, anak lebih rentan terhadap stunting.
2. Perkembangan Otak yang Tidak Optimal
Stunting tidak hanya memengaruhi tinggi badan, tetapi juga berdampak pada perkembangan otak anak.
Kekurangan gizi, terutama selama periode emas pertumbuhan otak, dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan kognitif.
Baca Juga: Cara Mengetahui Gejala Stunting pada Bayi Baru Lahir agar Segera Ditangani