Makan Sate Pemicu Kanker Apa? Suka Makan Sate tapi Takut Sakit

By Aullia Rachma Puteri, Minggu, 27 Oktober 2024 | 11:00 WIB
Makan sate pemicu kanker apa? (Pixabay/mufidpwt)

Nakita.id - Sate adalah makanan yang sangat populer di Indonesia dan banyak negara lain di Asia Tenggara.

Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi sate dan makanan lain yang dibakar dapat meningkatkan risiko kanker.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang menggemari makanan ini.

Artikel ini akan membahas mengapa makan sate bisa memicu kanker, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko tersebut.

Kanker Apa yang Bisa Dipicu oleh Makan Sate?

Proses memasak daging, khususnya dengan cara dibakar seperti pada sate, dapat menghasilkan zat berbahaya yang diketahui sebagai karsinogen zat yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker.

Dua karsinogen utama yang terbentuk selama pembakaran daging adalah:

1. Amin Heterosiklik (Heterocyclic Amines/HCAs)

HCAs terbentuk ketika daging merah, ayam, atau ikan dimasak pada suhu tinggi, seperti saat dipanggang atau dibakar.

Reaksi kimia yang terjadi antara kreatin (zat alami dalam otot daging), asam amino, dan panas tinggi menghasilkan senyawa ini.

Menurut berbagai penelitian, konsumsi HCAs yang berlebihan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker usus besar, pankreas, dan prostat .

2. Hidrokarbon Aromatik Polisiklik (Polycyclic Aromatic Hydrocarbons/PAHs)

PAHs terbentuk ketika lemak dari daging yang dibakar menetes ke bara api, menghasilkan asap yang mengandung PAHs.

Asap ini kemudian menempel pada permukaan daging.

Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Sate? Ini 4 Tips Aman Mengonsumsinya