9 Zat Berbahaya Bagi Janin

By Heni, Selasa, 17 November 2015 | 03:00 WIB
9 Zat Berbahaya Bagi Janin (Heni)

Tip: Pastikan sirkulasi udara dalam rumah Anda berjalan baik. Saat cuaca sedang bagus, buka semua jendela rumah, sehingga udara dari luar bisa masuk ke dalam menggantikan udara yang kotor. Jika Anda memelihara binatang, mandikan mereka secara rutin untuk membersihkan kotoran dan kutu yang menempel pada bulu. Jangan lupa mencuci tirai dan karpet secara teratur karena debu sangat mudah menempel pada kedua benda ini.

5. Jamur

Kondisi ruangan yang lembab, tertutup, dan jarang terkena matahari biasanya jadi tempat bertumbuhnya jamur. Jika terhirup, serbuk spora jamur dapat menyebabkan hidung meler, bersin-bersin, batuk, dan mata gatal. Dalam beberapa kasus, jamur juga dapat menimbulkan reaksi yang lebih serius, seperti ruam pada kulit dan serangan asma.

Tip: Kurangi kelembapan di daerah-daerah yang sering basah dan sedikit mendapat sinar matahari, misalnya kamar mandi, lemari pakaian, atau garasi, dengan memasang alat penyerap uap air. Selalu periksa apakah ada kebocoran di kamar mandi, di atap, atau di bak cuci piring Anda. Rembesan air sedikit saja dapat memicu pertumbuhan jamur.

6. Zat berbahaya pada plastik

Saat ini, sebagian besar produk plastik mengandung BPA (Bisphenol A), yaitu zat kimia yang membuat plastik menjadi antipecah. BPA dapat menyebabkan kanker payudara dan kanker prostat, pubertas dini, dan menimbulkan masalah perilaku. Plastik tak hanya memuat kandungan BPA, tapi juga phthalates dan polyvinyl chloride. Phthalates, yang membuat bahan plastik jadi lebih lembut dan lentur, banyak ditemukan pada mainan anak-anak dan produk-produk rumah tangga yang tidak terjamin keamanannya. Paparan phthalates yang intensif dapat mengganggu keseimbangan hormonal, juga menyebabkan kerusakan organ reproduksi dan saraf. Sementara Polyvinyl Chloride yang sering disingkat PVC atau vinyl, jika termakan dapat menyebabkan kanker, merusak sistem kekebalan tubuh dan sistem reproduksi. PVC biasa digunakan sebagai bahan pembuat tirai kamar mandi, pipa air, pelapis lantai, dan mainan anak.

Tip: Jangan sembarang membeli produk berbahan plastik, terutama untuk perlengkapan bayi. Pilihlah produk yang mencantumkan label “BPA Free” atau “Bebas BPA”. Beberapa plastik juga mengandung bahan kimia berbahaya polikarbonat, yang ditandai dengan simbol daur ulang nomor 7; sementara vinyl ditandai dengan simbol daur ulang nomor 3. Kode daur ulang yang dinyatakan aman adalah #1 PETE, #2 HDPE, #4 LDPE, #5 PP.

7. Zat berbahaya dalam air

Air bersih yang mengalir ke keran-keran di rumah Anda mungkin tidak sebersih kelihatannya. Nyatanya, racun dan bakteri penyakit bisa menyusup masuk ke sistem air bersih, meningkatkan risiko Anda terkena penyakit. Jenis kontaminan yang biasanya terdeteksi dalam sistem pengairan adalah limbah industri, limbah obat-obatan, bahkan zat radioaktif.

Tip: Minimalisir paparan racun tersebut dengan alat pemurni air, yang bentuknya seperti dispenser, saringan keran, atau kendi air dengan saringan. Sebelum menggunakan air keran, sebaiknya biarkan air mengalir selama 60 detik untuk membuang kontaminan yang mengendap. Secara rutin, bersihkan bagian dalam keran air Anda untuk membuang kotoran-kotoran yang menempel.

8. Zat berbahaya pada karpet

Selain dibuat dari serat sintetis, produksi karpet dewasa ini juga mengalami tambahan teknologi antinoda, membuatnya sarat zat kimia berbahaya. Karpet baru biasanya mengeluarkan aroma khas yang membuat orang tertarik akan baunya. Padahal, itu adalah gas kimia yang dikenal dengan nama 4-PC. Biarpun bau khas karpet itu sudah memudar, paparan zat kimianya masih tersebar di sekitar rumah, bertahan selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun setelah karpet dipasang. Selain memaparkan zat kimia, karpet juga terkenal sebagai magnet debu, bulu, dan kotoran, yang semuanya memicu alergi.