Menghindari Kehamilan Lewat Waktu, Patuhi Jadwal Kontrol Kehamilan

By Soesanti Harini Hartono, Jumat, 11 Mei 2018 | 15:22 WIB
Kehamilan lewat waktu dapat dicegah dengan cara melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur, minimal 4 kali selama menjalani kehamilan. (Thinkstock)

Nakita.id.- Masa normal kehamilan adalah 38-42 minggu. Kehamilan dianggap terlalu lama bila telah melewati usia 294 hari atau 42 minggu dari hari terakhir menstruasi.

Kehamilan lewat waktu atau prolonged pregnancy adalah kehamilan yang berlangsung lebih dari perkiraan hari taksiran persalinan yang dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT) di mana usia kehamilannya telah melebihi 42 minggu (>294 hari)

Usia kehamilan dianggap normal jika persalinan terjadi dalam usia kehamilan  kehamilan 38-42 minggu.

BACA JUGA: Ini Moms, Dampak Kehamilan Lewat Waktu Pada Moms dan Janin

Jika lebih maka kehamilan dianggap melewati waktu dan dapat membahayakan ibu maupun janin.

Penyebab pasti kehamilan lewat waktu sampai saat ini belum diketahui. Diduga penyebabnya adalah siklus haid yang tidak teratur, kelainan pada janin sehingga tidak ada kontraksi dari janin untuk memulai proses persalinan.

Kelainan janin tersebut antara lain anensephalus, hipoplasia, kelenjar suprarenal janin, janin tidak memiliki kelenjar hipofisia, kelainan pada plasenta yang berupa tali pusat pendek, dan kelainan letak kehamilan. 

Kehamilan lewat waktu dapat membahayakan, terutama pada janin yang bisa mengakibatkan kematian jika tidak segera ditangani.

BACA JUGA: Gosokkan Bawang Mentah di Punggung Tangan, Beberapa Saat Kemudian Keajaiban pun Terjadi!

Menurut dr. Taufik Jamaan SpOG dalam bukunya Panduan Praktis Kehamilan Sehat (Anbloss Creative, Bogor 2015), risikonya tinggi bila terjadi kehamilan lewat waktu.

Yang utama, terjadi penuaan plasenta. Padahal plasenta penting untuk pernapasan dan menjadi media penyalur nutrisi yang dimakan ibu hamil kepada bayi dalam kandungan.

Bila plasenta mengalami penuaan, maka fungsinya menurun. Akibatnya bayi kekurangan pasokan oksigin dan nutrisi dari ibu. Cairan ketuban berkurang, bahkan bisa mengering habis. 

Pada ibu dapat mengakibatkan distosia (kesulitan melahirkan) karena aksi uterus tidak terkoodinir dan perdarahan pascapersalinan.

Tanda-tanda kehamilan yang lewat waktu bisa membahayakan janin setelah lahir. Di stadium 1, kulit bayi mulai kering, rapuh, dan mudah mengelupas. Masuk stadium 2, gejala seperti stadium 1 ditambah warna kehijauan pada kulit. 

Terakhir, di stadium3, terdapat warna kekuningan pada kuku, kulit, dan tali pusat bayi

 

BACA JUGA: Pria Keturunan Afrika-Korea Ini Sukses Jadi Model Profesional di Korea

Kehamilan lewat waktu dapat dicegah dengan cara melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur, minimal 4 kali selama Moms menjalani kehamilan. Yaitu 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga.

Jika memungkinkan sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan sebulan sekali hingga kehamilan berusia 8 bulan, dan seminggu sekali pada saat kehamilan mencapai bulan terakhir (bulan ke-9).

Pemeriksaan yang teratur membuat Moms dan dokter mengetahui dengan benar usia janin yang dikandung, dan mencegah segala hal yang  bisa membahayakan Moms dan janin jika terjadi kehamilan lewat waktu. (*)