Bangun Pukul 6 Pagi Tak Menjamin Kesuksesan, Dads! Ini Alasannya

By Amelia Puteri, Selasa, 15 Mei 2018 | 13:54 WIB
Bangun jam 6 pagi belum tentu bisa tingkatkan produktivitas (PeopleImages)

Nakita.id - Tidak ada orang di dunia ini yang tak ingin hidup dengan kesuksesan.

Tak hanya kesuksesan dalam lingkup luas, namun juga hal-hal kecil dalam keseharian, tentu Dads juga ingin segala hal yang direncanakan bisa berjalan tanpa hambatan.

Dads mungkin pernah sesekali mencari informasi tentang tips bagaimana agar hidup sukses.

Dan biasanya, sebagian besar tips dari orang-orang sukses meliputi bangun pukul 6 pagi, mandi air dingin, olahraga, merenung, membuat jurnal dan mencari inspirasi, baca berita dan akses situs dengan konten berkualitas, makan sarapan kaya protein.

BACA JUGA: Komedo Hilang Permanen dengan Menggunakan Bahan Alami Ini, Moms!

Sangat banyak memang, dan hal itu semua harus dikerjakan sebelum berangkat melakukan aktivitas.

Namun, sebenarnya setiap orang memiliki jam sibuk yang berbeda-beda.

Bila ingin meningkatkan produktivitas, tidak masalah apakah Dads adalah orang yang bisa produktif sejak pagi atau malam hari.

Manfaatkan hari sebaik-baiknya, belajar dan bekerja di waktu ketika Dads merasakan yang terbaik.

BACA JUGA: Sederet Aktris Bollywood Tampil Menawan Pernikahan Sonam Kapoor, Mana Paling Cantik?

"Waktu prima internal Anda adalah waktu berdasarkan dengan jam tubuh Anda, ketika merasa paling waspada dan produktif," jelas Brian Tracy, CEO Brian Tracy International, perusahaan khusus pelatihan dan pengembangan individu dan organisasi.

Memanfaatkan waktu utama dapat meningkatkan produktivitas, dan akan lebih efektif untuk menghindari membuang waktu dan energi yang berharga.

Lalu, bagaimana cara memetakan jam-jam produktif tersebut?

Tubuh memiliki siklus alami.

BACA JUGA: Kulit Glowing dan Awet Muda dengan Masker Pepaya Sebelum Tidur

Ada yang dinamakan ritme sirkadian, yang memengaruhi siklus tidur dan bangun, suhu tubuh, dan kadar hormon.

Namun, di hari kerja rata-rata, seseorang mengalami perubahan ritme naik-turun yang drastis pada ritme ultradian, yang berjalan sekitar 90-120 menit.

Inilah yang menjelaskan mengapa Dads dapat memulai tugas dengan perasaan bersemangat.

Lalu 2 jam kemudian, justru terlanjur betah membuka media sosial dan berburu camilan.

BACA JUGA: Sering Menahan Pipis? Waspadai 4 Bahaya yang Akan Mengintai!

Energi yang tiba-tiba memuncak dan merosot energi adalah normal dan tidak dapat dihindari.

Jadi, penting untuk memetakan ritme diri sendiri dan bekerja dengan ritme yang sudah disesuaikan, bukan melawannya.

Penulis Yulia Yaganova menyarankan percobaan 3 minggu di mana Dads melakukan penilaian energi, fokus, dan motivasi pada akhir setiap jam, menggunakan skala dari 1 hingga 10.

Mengisi lembaran produktivitas dan peta energi mungkin terdengar membosankan, tetapi akan lebih cepat melihat pola.

Dengan mengetahui polanya, Dads akan mengetahui jam produktif, dan tahu memanfaatkan waktu prima untuk beraktivitas menggapai kesuksesan.