Cara Salah Mengenalkan Uang Pada Anak

By Puri, Senin, 12 Oktober 2015 | 06:30 WIB
Cara Salah Mengenalkan Uang Pada Anak (Puri)

Nakita.id - Tak ada salahnya mengenalkan uang pada anak. Sayangnya, seringkali Mama dan Papa melakukan kesalahan saat mengenalkan nilai uang pada si kecil. Kondisi tersebut dapat membuat si kecil tak mendapatkan pesan yang ingin Anda sampaikan. Nah, berikut ini adalah cara salah mengenalkan uang pada anak: 1. Memberikan contoh yang salah Mungkin niat Mama baik yaitu ingin agar si kecil berhemat dan mulai belajar menabung dengan tidak membeli barang yang tak dibutuhkan. Namun, ternyata Mama sendiri justru asik berbelanja baju dan lainnya. Sebaiknya, Mama mencontohkan bagaimana cara mengelolaan uang yang benar, tak hanya sebatas ucapan belaka. Jika Mama melarang si kecil membeli mainan yang ia sukai, Mama seharusnya juga melakukan hal yang serupa. "Larangan tanpa contoh yang jelas dari orang tua membuat anak menjadi bingung, karena hal ini bertentangan. Lebih baik jelaskan dengan memberikan contoh yang tepat," ungkap Eileen Gallo, PhD, penulis Silver Spoon Kids: How Successful Parents Raise Responsible Children. 2. Sulit membedakan kebutuhan dan keinginan. Memang tak ada salahnya membeli sesuatu yang memang sangat dibutuhkan. Namun, hal tersebut tentu berbeda dengan membeli sesuatu yang kita inginkan. Ketika orangtua sulit membedakan mana kebutuhan dan keinginan, maka anak juga tak akan mampu membedakan keduanya. Misalnya, saat Mama ke mall bersama si kecil, Mama melihat bahwa tas desainer favorit Mama sedang diskon, Mama pun akhirnya menyerah dan akhirnya membelinya. Tindakan Mama tersebut membuat si kecil menjadi anak tak belajar bagaimana menolak simbol status baru seperti diskon. 3. Menghargai segala sesuatu dengan uang Pernahkan Mama mengganjar segala sesuatu yang dilakukan anak-anak dengan uang? Jika ya, berhentilah melakukannya. Jangan pernah memberinya imbalan uang untuk segala sesuatu yang memang harus dilakukannya, misalnya membuat PR. Jangan memberinya upah berupa sejumlah uang ketika ia berhasil mendapatkan nilai yang bagus di kelas, atau setelah membantu Mama melakukan pekerjaan rumah. Nah, jika Mama melakukannya, berarti Mama akan gagal memberikan motivasi yang benar untuk bekerja keras dan belajar maksimal di sekolah. Selain itu, yang diterima anak bukanlah kepuasan yang datang dengan melakukan hal yang terbaik untuk mencapai tujuan, tapi untuk mendapatkan uang yang banyak dari Mama. 4. Selalu menyelamatkan anak dari kesalahan Ketika belajar mengelola uang, anak-anak pasti sering melakukan kesalahan. Misalnya, ketika diberi uang jajan untuk seminggu, biasanya mereka sulit mengelolanya sehingga belum sampai seminggu uangnya sudah habis. Tak jarang Mama menjadi kasihan sehingga membuat Mama cenderung menyelamatkannya dari kesalahan, sehingga anak tak belajar dari kesalahannya. Sebaiknya, biarkan anak merasakan susahnya tak bisa jajan karena tak ada lagi uang yang dimilikinya. "Jika Anda selalu menyelamatkan anak ketika mereka tidak mengelola uang dengan baik, mereka tidak akan belajar tentang cara mengelola uang dan mereka tidak akan merasakan akibat dari kesalahan yang dibuatnya. Hal ini akan menjadi pelajaran penting tentang hidup sesuai kemampuan mereka," ungkap Ann Douglas, penulis buku Family Finace: The Essential Guide for Parents. 5. Menggunakan uang sebagai pengganti waktu dan perhatian Bekerja seharian untuk memenuhi semua kebutuhan rumah tangga memang umum dilakukan oleh pria dan wanita karier. Namun, hal ini menyebabkan ketidakseimbangan dalam kehidupan rumah tangga. Nah, bagi Mama yang sibuk, seringkali anak tak mendapat perhatian yang cukup. Untuk mengatasi hal ini, biasanya Mama akan memberikan sejumlah uang dan membiarkan mereka memilih semua hal yang mereka inginkan agar mereka bahagia dan tak merengek meminta perhatian Mama.