Kejang Demam Pada Anak

By Ipoel , Kamis, 4 Juni 2015 | 00:00 WIB
Kejang Demam Pada Anak (Ipoel )

Tabloid-Nakita.com - Apakah yang dimaksud dengan kejang demam pada anak? Bagaimana penanganannya? Berikut penjelasannya yang disarikan dalam bentuk tanya jawab:

Apakah yang dimaksud dengan kejang demam pada anak?

Kejang demam adalah bangkitan kejang pada bayi dan anak yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal lebih dari 38°C) akibat suatu proses di luar otak (ekstrakranial). Bila anak pernah mengalami episode kejang TANPA demam, maka tidak termasuk dalam definisi tersebut.

 

Bagaimana bentuk kejang pada anak?

Umumnya adalah tonik-klonik. Ciri-cirinya: anak tidak sadar, timbul kekakuan otot (fase tonik) yang diikuti dengan kejang berulang (fase klonik), setelah kejang anak dapat tertidur.

Bentuk lain adalah kejang fokal, dengan ciri sentakan pada sebelah atau sebagian anggota tubuh secara berulang tanpa didahului kekakuan otot.

 

Anak saya berusia 3 bulan dan mengalami kejang saat demam. Apakah anak saya mengalami kejang demam?

Kejang demam terjadi pada anak berumur 6 bulan—5 tahun. Bila anak berumur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun mengalami kejang yang didahului demam, perlu dipikirkan kemungkinan penyebab lain misalnya infeksi SSP atau epilepsi yang kebetulan terjadi bersama demam.

 

Apakah penyebab terjadinya kejang demam?

Kejang demam terjadi akibat adanya peningkatan suhu tubuh pada anak yang mempunyai ambang kejang rendah (mudah mendapatkan kejang).

Penyebab demam pada anak umumnya infeksi seperti tonsillitis, Infeksi saluran napas atas (ISPA) (38—40%), otitis media (15—23%), dan infeksi saluran cerna akut (7—9%). 

 

Apakah kejang demam bisa menyebabkan kecacatan atau kematian pada anak?

Kejang demam mem­punyai prognosis (perkiraan kesembuhan) yang baik. Kejadian kecacatan dan kematian sebagai komplikasi kejang demam tidak pernah dilaporkan. Perkembangan mental dan saraf pun, umumnya tetap normal pada anak yang sebelumnya normal.

Apakah kejang demam dapat berulang kembali?

Kejang demam dapat berulang kembali pada sebagian kasus. Faktor risiko berulangnya kejang demam, yaitu: adanya riwayat kejang demam dalam keluarga, usia anak kurang dari 12 bulan, suhu tubuh  tidak terlalu tinggi saat kejang, dan cepatnya terjadi kejang setelah demam.

Bila seluruh faktor di atas ada, maka kemungkinan berulangnya kejang demam adalah 80%. Namun, bila tidak terdapat faktor tersebut, kemungkinan berulangnya kejang demam hanya 10—15%.