Ini Makanan Minuman yang Nyata-nyata Sebabkan Kanker, Hasil Penelitian

By Amelia Puteri, Minggu, 20 Mei 2018 | 14:37 WIB
Makanan ini yang sebenarnya dapat picu penyakit kanker (designer491/iStockphoto)

Nakita.id - Hingga saat ini, berita hoax tentang kesehatan masih saja tersebar.

Untuk itu, Moms perlu lebih aktif dan mencari tahu sendiri berita yang disebar melalui grup chatting dengan melihat sumber-sumber terpercaya.

Dan mungkin Moms pernah membaca tulisan tentang makanan dan minuman apa saja yang bisa sebabkan kanker.

Ragam makanan yang disebutkan pun banyak sekali, hingga jika dipikir-pikir nampaknya tidak ada yang bisa dimakan selain buah dan sayuran.

BACA JUGA: Wow, 5 Zodiak Ini Ditakdirkan Jadi Istri Terbaik, Moms Salah Satunya?

Padahal, makanan dan minuman yang dapat sebabkan kanker adalah yang memiliki senyawa karsinogen.

Crystal Langlois, RD, LD, direktur nutrisi di Cancer Center mengatakan, "Sangat mudah untuk menjadi korban klaim di TV, di internet, dan artikel tentang makanan atau minuman yang menyebabkan kanker."

Untuk makanan atau minuman yang dianggap sebagai karsinogen, harus ada bukti kuat yang menghubungkan antara konsumsi dengan peningkatan risiko kanker.

Badan Internasional untuk Penelitian Kanker Dunia (IARC), mengklasifikasikan karsinogen dengan menentukan seberapa besar kemungkinan mereka menyebabkan kanker.

BACA JUGA: Raphael Moeis Anak Sandra Dewi Disebut Bak Pangeran, Tawanya Bikin Bahagia Lucu Maksimal!

Penentuan ini dibagi lima kelompok: diketahui, kemungkinan, memungkinkan, tidak dapat diklasifikasikan, dan mungkin tidak karsinogenik.

Makanan dan minuman yang IARC anggap karsinogenik pada manusia meliputi:

1. Alkohol

Ketika tubuh memetabolisme alkohol, ia menghasilkan acetaldehyde, senyawa kimia yang bisa merusak DNA, dan menyebabkan kanker.

BACA JUGA: Dinilai Berantakan, Penampilan Putri Marino di Momen Kehamilan Jadi Sorotan

Penelitian telah menemukan bahwa semakin banyak alkohol yang diminum, semakin tinggi risiko untuk mengembangkan jenis kanker tertentu.

Seperti kanker kepala dan leher, esofagus, kanker hati, payudara dan kolorektal.

Namun, Langlois menyarankan untuk batasi konsumsi alkohol tidak lebih dari 1 porsi per hari (perempuan), atau tidak lebih dari 2 porsi per hari (pria).

Satu porsi didefinisikan sebagai 12 oz. (355 ml) bir, atau 5 oz. (148 ml) anggur.

BACA JUGA: Kahiyang Ayu Disebut Ibu Hamil Tercantik, Sang MUA Ungkap Rasanya Rias Putri Presiden!

2. Daging olahan

Merupakan daging yang telah diawetkan dengan proses pengawetan kimia, pengasinan atau diasapi.

Contohnya termasuk bacon, sosis, hot dog, pepperoni, prosciutto, dendeng dan salami.

Penelitian menemukan makan 50 gram daging olahan, setara dengan 4 potong bacon atau 1 hot dog setiap hari dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal hingga 18%.

BACA JUGA: Sederet Artis ini Tampil di Acara Muslim Fashion Show, Mana yang Paling Cantik?

"Jika kita memakan daging olahan, carilah versi nitrat dan nitrit, yang tidak menambahkan pengawet," kata Langlois.

Sementara, makanan dan minuman yang digolongkan oleh IARC sebagai kemungkinan karsinogenik pada manusia meliputi:

1. Daging yang dimasak pada suhu tinggi

Daging dimasak pada suhu tinggi membentuk bahan kimia yang dapat menyebabkan perubahan pada DNA, yang dapat menyebabkan kanker.

BACA JUGA: Risiko Penyakit Bahaya Bisa Diobati dengan Tali Pusat Bayi? Ini Kata Dokter

Makan sejumlah besar daging matang, digoreng atau daging panggang telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal, pankreas dan prostat.

Langlois menganjurkan untuk memanggang atau merebusnya.

Selain itu, mengasinkan daging sebelum memasak dapat membantu mengurangi risiko pembentukan karsinogen.

2. Daging merah

Contohnya daging sapi, domba, dan kambing.

BACA JUGA: Terbongkar! Ini Dia Aktor Tampan di Acara Reality Show Uang Kaget

Makan sejumlah besar daging merah telah dikaitkan dengan kanker kolorektal, pankreas dan prostat.

3. Minuman yang sangat panas

Yaitu minuman dengan suhu lebih panas dari 65 derajat Celcius.

Namun di Amerika Serikat, minuman seperti kopi, teh, dan cokelat panas biasanya disiapkan pada suhu yang lebih rendah.

Sebagai catatan, gula tidak ada dalam daftar karena belum dikaitkan langsung dengan kanker.

BACA JUGA: 5 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Gula, Mulai Dari Flu Hingga Berjerawat

Tetapi pemanis buatan menambahkan kalori kosong, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan, dan mungkin obesitas.

Obesitas sendiri telah dikaitkan dengan 13 jenis kanker.

Menghentikan konsumsi gula adalah salah satu perubahan mudah yang dapat dilakukan untuk mengurangi berat badan dan juga membantu mengurangi risiko kanker.

“Ingat, tidak apa-apa untuk menikmati makanan dan minuman ini dari waktu ke waktu. Kuncinya adalah mengikuti diet seimbang yang kaya buah, sayuran, biji-bijian, dan rendah lemak jenuh,” jelas Langlois.