Adara Taista Idap Kanker Kulit Langka, Ternyata Penyakit Ini Juga Rentan Menyerang Ibu Hamil

By Shevinna Putti Anggraeni, Selasa, 22 Mei 2018 | 10:56 WIB
Kanker Kuit Melanoma Rentan menyerang Ibu Hamil (kolase nakita.id)

Nakita.id - Menantu Hatta Rajasa, Adara Taista meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker kulit jenis langka dan terbilang ganas.

Istri putra bungsu Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa ini meninggal di Tokyo, Jepang, pada Sabtu, 19 Mei 2018 lalu.

Jenazahnya sudah dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta, kemarin Senin, 21 Mei 2018.

BACA JUGA: Radius 3 KM Gunung Merapi Dikosongkan, Tercatat Ribuan Warga Dievakuasi

Diketahui sejak 2017 sebelum menikah, Adara diketahui sudah mengidap penyakit kanker kulit jenis melanoma.

Jika biasanya kanker kulit terlihat dan menyerang bagian permukaan kulit.

Jenis kanker yang diderita Adara Taista justru menyerang organ dalam, hingga membuat lambat laun tubuhnya kurus.

Berkaca dari peristiwa meninggalnya Adara, penyakit kanker kulit melanoma pun menjadi kasus yang paling dicari masyarakat.

BACA JUGA: Bukan Karena Cantik dan Kasihan, Alasan Rasyid Rajasa Tetap Menikahi Adara Taista Sangat Dalam

Ternyata kanker kulit melanoma ini juga sangat rentang menyerang ibu hamil.

Bahkan perkembangan kanker kulit melanoma bisa semakin membesar mengikuti perkembangan perut dari bulan ke bulan kehamilan.

Karena itu sebaiknya Moms yang sedang hamil, tidak mengabaikan kondisi perubahan kulit selama kehamilan.

Memang normal jika kondisi kulit selama hamil berubah.

Ini karena perempuan hamil mengalami perubahan hormon yang signifikan.

Kondisi kelebihan hormon juga bisa memicu perkembangan melanoma.

Melanoma selama kehamilan menjadi kondisi yang umum didiagnosis di kalangan perempuan.

BACA JUGA: Duh, Ada Berita Buruk Buat Pegawai Negeri Sipil (PNS) terkait THR dan Gaji Tahun ini

Dokter lain mengatakan, kondisi masalah kulit yang timbul disebabkan karena tubuh ibu lebih fokus pada pertumbuhan bayi yang sehat.

"Tubuh benar-benar memfokuskan upayanya untuk menumbuhkan manusia lain. Jadi sedikit terganggu untuk benar-benar bisa merawat dirinya sendiri," ungkap ahli onkologi melanoma Dr. Sapna Patel.

Namun Moms tak perlu terlalu khawatir, melanoma selama kehamilan masih dibilang kondisi yang aman dan bisa diobati.

Telebih bila sudah terdeteksi lebih awal.

Mengingat seberapa cepat melanoma menyebar, pengobatan tepat perlu segera dilakukan.

Meski demikian, para dokter di American Academy of Dermatology mengatakan, melanoma untuk ibu hamil perlu intervensi dan pengobatan dini.

BACA JUGA: Pelajaran dari Musibah Dialami Cucu Aa Gym, Ternyata Pencegahan SIDS Mudah!

Mereka yang paling berisiko adalah perempuan yang pernah mengalami sengatan sinar matahari terik yang berkepanjangan, atau memiliki riwayat melanoma dalam keluarga.

Perempuan yang telah mengalami erupsi kulit, gatal, bercak di tubuh juga harus waspada dan dianjurkan menjadwalkan kunjungan ke dokter kulit.

"Jika melanoma cukup dalam sehingga menyebar dengan menyerang pembuluh darah, dan sel-sel Melanoma dapat melakukan perjalanan ke seluruh tubuh. Juga dapat melakukan perjalanan melintasi plasenta dan memengaruhi bayi," kata ahli penyakit kulit New York Dr. Janet Prystowsky.

Agar lebih pasti, lebih baik Moms yang sedang hamil menjadwalkan setidaknya satu kali kunjungan ke dokter kulit untuk memastikan ada tidaknya perubahan kulit.

Bila ada perubahan yang mencurigakan, dokter akan melakukan biopsi kulit, menggunakan bius lokal yang aman untuk menghilangkan pertumbuhan yang mencurigakan.

Dokter juga memerlukan suntikan interferon dalam beberapa kasus.

Perlakuan yang lebih agresif seperti terapi radiasi bisa dilakukan, tergantung pada kasusnya.

BACA JUGA :Ini Penampilan Pertama Pangeran Harry dan Meghan Setelah Menikah, Wow!