Terapi Hormon Pada Pria: Dosis dan Dampaknya

By Ipoel , Kamis, 21 Februari 2013 | 22:00 WIB
Terapi Hormon Pada Pria (Ipoel )

Nakita.id - Terapi hormon juga dilakukan pada pria bila spermanya abnormal.

Pada pria FSH (follicle-stimulating hormone) berfungsi untuk merangsang sel sertoli yang terdapat pada buah zakar/testis.

Sel inilah yang memberi makan pada bakal sperma (germ sel) supaya sperma berkembang normal.

Sedang LH pada pria berfungsi merangsang sel leydig yang menghasilkan hormon testosteron.

Hormon testosteron penting bagi perkembangan organ seks sekunder.

Misalnya, untuk tumbuhnya rambut kemaluan, kumis, selain berfungsi untuk mematangkan sperma.

Dosis suntikan hormon

Suntikan hormon diberikan sesuai kebutuhan.

Namun umumnya berupa kombinasi FSH dan LH.

Baca Juga: Diet dan Gaya Hidup yang Salah Menjadi Penyebab Ketidakseimbangan Hormon Pada Tubuh

Suntikan diberikan 2 hari sekali, dengan masa kerja 3 - 7 hari. Setiap 1-1,5 bulan akan dievaluasi bagaimana perkembangannya.

Bila satu siklus pembentukan sperma (lamanya 3 bulan) hasilnya masih minimal, akan dilakukan terapi satu siklus lagi.

Semakin muda terapi ini dilakukan, hasilnya akan semakin bagus.

Dampak terapi ini pada pria masih menjadi perdebatan di kalangan ahli sebab dikhawatirkan pemberian hormon testosteron dalam jumlah banyak bisa mengganggu prostat.

Hal ini dikarenakan PSA (prostat specific antigene) yang tinggi bisa menyebabkan prostat membesar.