Cara Mengatur Jarak Kehamilan, Catat Berapa Bulan Jarak yang Ideal

By Ipoel , Selasa, 30 Oktober 2012 | 23:00 WIB
Cara mengatur jarak kehamilan bisa dengan mempertimbangkan cara melahirkan sebelumnya. (Pixabay/StockSnap)

Nakita.id - Berapa jarak ideal untuk kehamilan berikutnya? Bagi yang melahirkan normal, bergantung pada kesepakatan suami istri itu sendiri.

Apakah sudah siap untuk kembali mengasuh anak yang jaraknya berdekatan ataukah tidak. Bahkan jika ingin langsung hamil kembali, secara medis diperbolehkan.

Hanya saja disarankan, kehamilan berikutnya diatur pada saat si kecil sudah berusia 2 hingga 5 tahun agar kebutuhan psikologis anak sudah terpenuhi sehingga ia dapat menerima adiknya dengan lebih siap. 

Baca Juga: Mitos VS Fakta Kehamilan, Benarkah Ibu Hamil yang Berlebihan Tidur Bisa Meningkatkan Risiko Lahir Mati?

Sedangkan bagi ibu pascabersalin sesar, jarak ideal untuk kembali hamil sekitar 18 bulan. Rentang waktu ini diperlukan untuk memberi kesempatan pada ibu agar dapat melahirkan normal, jika syarat-syarat untuk melahirkan normal terpenuhi.

Untuk itu, sebelumnya  ibu akan menjalani semacam skoring tes kemampuan dapat tidaknya ibu melahirkan normal (vaginal birth after caesarean scores).  

Jarak kehamilan yang berdekatan (di bawah rentang waktu 18 bulan) amat tidak disarankan karena berisiko tinggi.  Luka jahitan yang baru sembuh dapat teregang kembali akibat kehamilan.

Apalagi pada teknik sesar - dengan membuka lapisan bawah rahim - membutuhkan waktu penyembuhan yang lama. Setelah operasi, lokasi daerah tempat irisan operasi tersebut pun umumnya dapat menjadi lebih tipis dari sebelumnya (< 3 mm).

Bila ibu dalam waktu dekat kembali melahirkan, apalagi jika bayinya besar, bekas jahitan yang tipis tersebut akan teregang dan berisiko sobek tanpa ketahuan (silence rupture).

Gejala yang muncul hanyalah berupa kontraksi-kontraksi ringan-sedang.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan, Benarkah Ibu Hamil Pantang Melakukan Ini Saat Olahraga Senam Yoga?

Maka itulah, bagi ibu hamil yang pernah menjalani sesar (apalagi jika lebih dari 2 kali) perlu diwaspadai jika mengalami kontraksi pada usia-usia kehamilan mendekati hamil tua (kurang lebih 36 minggu).

Mengapa baru melahirkan namun sudah hamil lagi? 

Sebenarnya begitu masa nifas usai, ibu dapat langsung mengalami menstruasi kembali, meskipun masih dalam periode pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan.

Saat itu sebenarnya masa subur sudah berjalan normal kembali. Semenjak itulah hubungan intim dapat membuahkan kehamilan.

KB alami bisa dilakukan dengan cara menyusui secara terus-menerus selama 6 bulan pascabersalin (ASI eksklusif).

Proses laktasi atau menyusui akan menekan hormon estrogen sehingga indung telur tidak terpicu untuk mematangkan sel-sel telur dan memulai siklus menstruasi yang baru.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan yang Tidak Banyak Pasangan Tahu, Hal-hal Ini Ternyata Bisa Sebabkan Sulit Hamil

Namun begitu produksi ASI sudah berkurang (atau ibu sudah tak lagi lancar menyusui) maka hormon estrogen akan terpicu dan memacu indung telur untuk mematangkan sel-sel telurnya.

Saat terjadi hubungan seksual dan bila sperma masuk membuahi sel telur ibu yang sudah matang, kehamilan sangat mungkin terjadi.