Tetapi, lansia pada usia 90-100an juga menampilkan kualitas ketabahan dan kemampuan beradaptasi untuk berubah.
Seorang responden yang baru kehilangan istrinya saat dilakukan penelitian mengatakan kepada pewawancara,
“Terima kasih kepada putra-putra saya, sekarang saya pulih dan merasa jauh lebih baik… Saya telah berjuang seumur hidup dan saya selalu siap untuk perubahan. Saya pikir perubahan membawa kehidupan dan memberi kesempatan untuk tumbuh.”
BACA JUGA: Agar Tak Tertipu Penjual HP Android, Ketahui Kode Rahasia Ini Saat Beli!
"Penelitian ini menunjukkan bagaimana orang dewasa yang hidup sampai 90 atau 100 telah belajar untuk menyeimbangkan sifat-sifat yang agak bertentangan ini," kata Dr. Dilip Jeste, dekan Center of Healthy Aging di UC San Diego School of Medicine dan penulis penelitian ini.
"Orang-orang ini telah melalui masa depresi, migrasi, mereka sudah kehilangan orang-orang terkasih," katanya.
Jeste menambahkan, “Untuk berkembang, mereka harus dapat menerima dan memulihkan dari hal-hal yang tidak dapat mereka ubah, tetapi juga berjuang untuk hal-hal yang mereka bisa.”
Orang lansia memiliki kualitas lain yang sama, termasuk rasa positif, etos kerja yang kuat dan ikatan erat dengan keluarga, agama dan pedesaan.
BACA JUGA: Buka-bukaan Istri Galih Ginanjar Habiskan Miliaran Agar Seperti Barbie!
Sebagian besar orang lansia dalam studi itu masih aktif, bekerja secara teratur di rumah mereka dan di tanah mereka.
Ini memberikan tujuan hidup, bahkan setelah mereka mencapai usia lanjut.
Para peneliti juga membandingkan kesehatan penduduk lansia ini dengan 59 anggota keluarga yang lebih muda, usia 51-75 tahun.