Tipe Retensi Plasenta pada Ibu Melahirkan yang Bisa Membahayakan Jiwa

By Anisyah Kusumawati, Kamis, 14 Juni 2018 | 20:30 WIB
Tiper retensi plasenta ()

Nakita.id - Retensi plasenta ialah kondisi plasenta tetap berada dalam rahim dan tidak dilahirkan sendiri secara alami.

Hal ini menjadi kondisi yang mengkhawatirkan karena menurut ahli bisa terjadi berbagai dampak negatif.

Kondisi menetapnya plasenta ini ternyata bisa sampai mengancam nyawa ibu.

BACA JUGA : Ini Perkembangan Fisik Krusial Bayi 0-1 Tahun, Catat Moms dan Dads!

Kondisi ini dibagi menjadi tiga tipe berdasarkan penyebab dan karakteristiknya.

Placenta Adherens

Placenta Adherens terjadi ketika kontraksi rahim tidak cukup kuat untuk benar-benar mengeluarkan plasenta.

Hal ini menyebabkan ari-ari yang tersisa melekat pada dinding rahim.

Kondisi ini adalah jenis plasenta retensi yang paling umum.

BACA JUGA : Tak Sekadar Jalan-jalan, Ajak Traveling Si Kecil Bisa Latih Mandiri

Placenta Trapped

Kondisi ini terjadi ketika plasenta berhasil melepaskan diri dari dinding rahim tetapi gagal dikeluarkan dari tubuh perempuan.

Hal ini biasanya terjadi sebagai akibat dari penutupan serviks sebelum plasenta telah dikeluarkan.

Placenta Accreta

Ketika plasenta menempel pada dinding otot rahim bukannya dinding rahim, pengiriman menjadi lebih sulit dan sering menyebabkan perdarahan hebat.

Pada kondisi ini diperlukan transfusi darah dan bahkan histerektomi atau pengangkatan rahim dengan cara pembedahan.

BACA JUGA : Moms Mengalami Kembar Air, Apa Maksudnya? Segera Hubungi Dokter

Kondisi di atas merupakan karakteristik dari disebut Plasenta Accreta.

Pada beberapa kondisi di atas dokter tentunya akan melakukan penanganan yang sesuai.

Jadi, sebaiknya Moms lebih berhati-hati dan banyak berkonsultasi dengan dokter kandungan ya.