Janin Sungsang? Cukup Lakukan Hal Sederhana Ini untuk Mengatasinya!

By Nia Lara Sari, Senin, 18 Juni 2018 | 15:00 WIB
Senam hamil (Antonio_Diaz)

Nakita.id - Pada dasarnya sebelum kehamilan mencapai usia 28 minggu, janin sungsang atau lintang sangat lumrah terjadi.

Hal ini terjadi karena janin masih leluasa bergerak, mengingat air ketuban masih relatif banyak.

BACA JUGA: Agar Tidak Terkena Stroke, Inilah Kiat Agar Terhindar dari Lemak Jahat

Namun di minggu-minggu selanjutnya, kalaupun semula sungsang atau lintang, kepala bayi akan turun dengan sendirinya secara signifikan menuju jalan lahir.

Sedangkan di usia kehamilan 37 minggu, yakni usia siap dilahirkan, diperkirakan ada sekitar 3 % janin yang masih bertahan pada posisi lintang atau sungsang.

Dahulu posisi sungsang/lintang dapat diperbaiki oleh dokter menjelang atau saat persalinan, namun sekarang ini tindakan tersebut dianggap sangat berisiko terhadap janin.

Untuk mengatasi hal itu, ada alternatif persalinan lain seperti operasi sesar yang semakin aman dilakukan untuk membantu proses persalinan janin yang sungsang.

BACA JUGA: Kenali ‘Emotional Eating’ Kebiasaan Buruk Makan yang Sering Terjadi

Sebenarnya, ada beberapa penyebab janin sungsang. Di antaranya:

* Feto pelvicdisproportion, yakni adanya ketidakcocokan antara rongga panggul ibu dengan ukuran tubuh janin.

* Tumor dan mioma di daerah panggul yang menghalangi kepala janin turun ke dalam jalan lahir.

* Kepala janin besar, entah makrosefali atau hidrosefalus, sehingga tidak memungkinkan masuk ke rongga panggul.

Si janin otomatis berusaha mencari tempat yang paling luas dan posisi sungsang atau lintanglah yang dirasakannya paling nyaman.

* Plasenta previa yang menutup jalan lahir.

* Bayi besar dengan berat badan di atas 4.000 gram.

BACA JUGA: Catat! Ini Kondisi Perempuan yang Berisiko Mengalami Rahim Turun

Upaya yang bisa dilakukan:

Ibu hamil dianjurkan untuk nungging dengan posisi seperti sedang sujud.

Tepatnya, dada dan kepala ibu hamil menempel rata pada alas/lantai, sementara kepala boleh menoleh ke kanan atau ke kiri.

Posisi tangan lurus ke depan agar otot-otot perut lebih teregang sempurna, sedangkan lutut bertumpu pada alas.

Dengan melakukan posisi nungging yang benar, akan terjadi kompresi atau tekanan ke dinding atas rahim sehingga janin diharapkan akan memutar dengan sendirinya.

Selanjutnya, kompresi ini akan membuat tubuh bayi yang masih sedemikian elastis mengikuti lekukan rahim bagian atas kemudian mencari posisi baru yang dirasa lebih nyaman, yakni kepala di bawah.

Ibu hamil dianjurkan nungging 2-3 kali sehari, cukup 3-5 menit setiap kali latihan.