Nakita.id - Seringkali kita mendengar istilah makanan sehat dan tidak sehat.
Makanan sehat sering kali diidentikan dengan sayur, daging, dan buah-buahan.
Adapun makanan tidak sehat sering kali diidentikan dengan junk food, frozen food, dan lain sebagainya.
Lantas benarkah permainan kata ini?
BACA JUGA: Kenali Tanda Keringat Berlebih yang Aman dan Berbahaya Saat Hamil
Seorang fitness blogger Lucy Mountain pernah menegaskan bahwa pada kenyataannya tidak ada makanan yang benar-benar sehat dan tidak sehat.
Menurutnya yang ada itu ialah bernutrisi atau tidak bernutrisi.
Pendapat Lucy ini pun hampir sejalan dengan pernyataan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang berbasis di Amerika Serikat.
Dilansir dari Web MD, CDC mengeluarkan beberapa daftar bahan makanan yang terlihat sehat tetapi ternyata sering menjadi pemicu sakit.
Berikut informasinya.
BACA JUGA: Unik dan Menarik! 7 Hal Ini Hanya Akan Moms dan Dads Temukan di India
Daging ayam, sapi dan kalkun
Daging ayam, sapi dan kalkun yang dikonsumsi mentah atau setengah matang adalah sumber pasti untuk membuat seseorang sakit.
Sebab hampir semua daging unggas mengandung bakter yang disebut campylobacter, yang menurut CDC adalah penyebab utama "penyakit diare" di Amerika Serikat.
Penyakit bakteri terkait daging yang dapat dipertanyakan lainnya termasuk salmonella, E. coli, Yersinia (umumnya ditemukan pada babi mentah), dan C. perfringens (salah satu bakteri yang paling umum yang menyebabkan keracunan makanan jangka pendek.)
BACA JUGA: Wow! Total Harga Outfit Nagita Slavina Ini Kalahkan Meghan Markle
Sayuran dan buah-buahan
Sayuran dan buah-buahan kerap dijadikan menu untuk diet harian untuk sebagian orang.
Meskipun terlihat sehat, tetapi sayangnya CDC menunjukkan bahwa variasi mentah sering dapat menyebabkan keracunan makanan dari kontaminasi dengan salmonella, E. coli, dan bakteri listeria.
Hal ini disebabkan karena kulit terluat sayuran dan buah-buahan kerap menjadi tempat berkembang biak bakteri selama transportasi dari peternakan ke meja makan. Terutama pada risiko kontaminasi silang di dapur.
Namun tenang saja Moms, ada beberapa cara untuk membersihkannya.
Memasak sayuran dengan matang pun bisa menjadi salah satu cara menghilangkan sebagian besar risikonya
BACA JUGA: Awas! Minuman ini Sebabkan Resiko Asma Pada Anak Sejak dalam Kandungan
Susu mentah dan keju
Susu mentah yang tidak dipasteurisasi dapat membawa banyak bakteri termasuk E. coli, listeria, dan salmonella.
Selain itu produk susu lainnya yang lebih mungkin untuk menyembunyikan bakteri berbahaya adalah feta, keju brie dan camembert, queso fresco, es krim, dan yogurt.
Telur
CDC telah mengamati lebih dari 200 juta telur terkontaminasi salmonella yang tersebar luas.
CDC mengatakan bahwa salmonella sering tidak terdeteksi, bahkan untuk telur yang terlihat bersih dan tidak retak.
Oleh karena itu, memilih telur yang dipasteurisasi dapat membantu mengurangi risiko itu.
BACA JUGA: Ajarkan Anak Dengan Autisme Agar Tidak Sering Berteriak Dengan Cara Ini
Kerang mentah dan makanan laut
Moms tentu sudah paham benar bahwa makanan laut mentah dapat menyebabkan sakit karena keracunan.
Namun dari semua jenis makanan laut, kerang mentah menjadi salah satu jenis yang lebih berisiko dibandingkan jenis lainnya.
Terbukti baru-baru ini, lebih dari 100 orang jatuh sakit di California setelah makan tiram mentah yang terkontaminasi dengan norovirus.
BACA JUGA: Cegah Risiko Kanker dan Jantung Bawaan Pada Bayi Dengan Makanan Ini
Kecambah
Kecambah dikenal baik memiliki banyak manfaat untuk tubuh, salah satunya manfaat kesuburan.
Namun sayangnya, kondisi pertumbuhan kecambah yang hangat dan lembab rentan untuk tempat berkembang biak sempurna untuk salmonella, E. coli, dan listeria.
Untuk itu sebaiknya pastikan untuk memasak kecambah yang benar sebelum mengonsumsinya.
Tepung
Bahan makan terakhir dalam daftar CDC adalah tepung.
Hal-hal seperti adonan kue mentah sering menjadi sumber spot keracunan makanan mengingat tepung dalam staples sebelum dimasak.
Jadi perhatikan dengan baik keamanan wadah menyimpan tepung di rumah.
BACA JUGA: Kerap Diabaikan, Tangisan Bayi Yang Melengking Bisa Jadi Tanda Intoleran Susu