4 Kebiasaan Ini Bisa Bikin Moms Cepat Pikun, No 2 Sering Dilakukan Orang Indonesia!

By Erinintyani Shabrina Ramadhini, Selasa, 10 Juli 2018 | 20:00 WIB
Bukan hanya usia, kebiasaan ini bisa bikin cepat pikun! (pexels.com)

Nakita.id - Seiring bertambahnya usia, tak menutup kemungkinan seseorang akan mengalami penurunan kemampuan fungsi otak.

Salah satunya yaitu demensia, atau sering disebut pikun.

Kondisi ini biasanya menyerang golongan orang yang sudah berusia di atas 65 tahun, namun tak menutup kemungkinan gejala awal sudah menghampiri sejak usia 30-40 tahun.

Seseorang yang menderita pikun biasanya akan mengalami penyusutan daya ingat, kemampuan berpikir, kesulitan memahami sesuatu bahkan menurunnya kecerdasan mental.

Selain itu, sering terjatuh karena tersandung kaki sendiri juga menjadi tanda awal kepikunan.

BACA JUGA: Komentar Krisdayanti di Instagram Aurel Tuai Banyak Komentar, Kenapa?

Hal ini berdasarkan sebuah studi yang dipresentasikan di Alzheimer’s Association International Conference di Paris, dimana peneliti mengamati scan otak dari 125 orangtua.

Para responden tersebut juga diminta menghitung seberapa sering mereka tergelincir dan tersandung selama rentang waktu delapan bulan.

Hasilnya, responden yang menunjukkan gejala-gejala awal alzheimer mengalami jatuh lebih sering dibandingkan yang tidak.

Namun, usia rupanya bukan tolak ukur seseorang mengalami pikun namun bisa juga karena kebiasaan sehari-hari yang mempercepat gejala kepikunan.

Berikut beberapa kebiasaan itu

Sering mendengarkan musik menggunakan headset dengan volume keras

Musik memang menjadi teman setia saat dalam perjalanan, berolahraga, bekerja, atau bersantai.

Apalagi saat menggunakan headset, ibaratnya seseorang mendadak asyik dengan dunianya sendiri.

BACA JUGA: PT KAI Gelar Festival Musik dengan Konsep Unik Bersama Andien

Sebuah penelitian pada 2011 yang dilakukan oleh peneliti dari Fakultas Kedokteran Johns Hopkins University dan National Institute of Aging menyebutkan, bahwa mereka yang kehilangan kemampuan pendengaran lebih rentan terhadap kepikunan.

Saat pendengaran berkurang, seseorang akan mulai merasa terisolasi dari lingkungan sosial, yang ternyata adalah salah satu faktor yang mempercepat kepikunan.

Jika sebelumnya Moms bersikap manis, perhatian, atau sopan namun tiba-tiba mulai mengatakan hal yang tidak pantas kepada orang lain tanpa penyesalan maka bisa menjadi gejala awal pikun.

Tidak memakai helm

Kebiasaan ini pasti pernah dilakukan setiap orang, padahal tidak mengenakan helm akan meningkatkan risiko cedera pada kepala jika suatu hari mengalami kecelakaan.

Selain berbahaya, cedera kepala rupanya menjadi kasus penyebab banyaknya orang yang mengalami kepikunan di Amerika Serikat.

Selain itu, seseorang yang pernah mengalami cedera kepala di usia 20an, maka risiko pikun akan meningkat sebanyak 60% saat berusia 50 tahun.

Enggan mempelajari hal baru

Belajar hal baru erat kaitannya pada peningkatan aktivitas otak.

Saat otak tidak dibiasakan mengulik hal-hal yang baru, maka otak akan lebih cepat mengalami penuaan yang selanjutnya mengarah pada kepikunan.

BACA JUGA: Ini Perbedaan Sakit Kepala Biasa dan Gejala Tumor Otak.

Bukan hanya kepikunan, masalah lain seperti alzheimer pun bisa menyerang lebih cepat.

Tidak menjaga pertemanan

Dalam sebuah penelitian pada 2011 yang dipublikasikan dalam Journal of the International Neuropsychological Society menyebutkan, kemungkinan seseorang untuk pikun akan meningkat saat ia mengalami penurunan dalam menjalin petemanan.

Saat teman satu per satu mulai hilang, kehidupan sosial kita pun otomatis akan menjadi semakin sempit.

Selain itu, bersosialisasi dengan orang lain juga merupakan solusi yang baik untuk meminimalisir level stres.

Selain kebiasaan diatas, pola makan turut memengaruhi gejala pikun untuk itu pastikan Moms memerhatikan asupan gizi yang masuk dalam tubuh.