Alergi Kacang, Jarang Diketahui Tapi Akibatnya Dapat Mengancam Jiwa

By Soesanti Harini Hartono, Kamis, 19 Juli 2018 | 15:15 WIB
Dilansir dari healthcare, siapa pun dapat mengalami alergi kacang, meskipun sebagian besar penderita adalah anak-anak. (Istock)

Mereka yang berisiko punya alergi pada kacang adalah yang memiliki keluarga dengan riwayat alergi kacang atau alergi makanan lainnya.

Bisa juga orang yang memiliki kondisi dermatitis atopik atau sensitivitas yang berlebihan pada kulit.

Gejala alergi kacang biasanya mulai terlihat dalam hitungan detik hingga beberapa jam setelah mengonsumsi atau menyentuh kacang, seperti:Ruam, gatal-gatal, hingga pembengkakan pada kulit.

Bisa pula pembengkakan pada wajah, rasa gatal atau tidak nyaman di sekitar mulut dan tenggorokan, pilek, mual muntah, diare serta tenggorokan terasa seperti tercekik.

Bagi yang mengalami reaksi parah atau anafilaksis, beberapa gejala yang mungkin terlihat adalah penyempitan dan pembengkakan pada saluran pernapasan, pembengkakan pada bibir, lidah, dan bagian tubuh lainnya, kesulitan bernapas, tekanan darah menurun drastis, syok, serta denyut jantung berdetak cepat.

BACA JUGA: BPJS Tak Lagi Menjamin Obat Kanker Payudara, Ini Alasannya, Moms

Tiga puluh persen penderita alergi kacang mengalami serangan susulan dalam kurun waktu 8 jam setelah serangan pertama.

Segera temui dokter jika mengalami gejala alergi kacang, baik ringan atau parah, agar dapat ditangani dengan tepat dan terhindar dari komplikasi lebih lanjut yang dapat mengancam jiwa.

Walau terkadang sulit, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terserang alergi kacang, seperti memeriksa komposisi kandungan pada kemasan untuk memastikan makanan atau minuman bebas dari penggunaan protein kacang.