10 Kebiasaan Buruk Anak & Cara Mengatasinya, Semua Anak Melakukannya (Bagian 2)

By Gazali Solahuddin, Jumat, 20 Juli 2018 | 21:04 WIB
Mengisap jempol merupakan salah satu kebiasaan buruk yang memengaruhi bentuk gigi (iStock)

Akan tetapi hal ini bisa mengganggu hubungan sosial anak, anak jadi stres.

Penanganan:

*Hentikan aktivitas tersebut setiap kali anak melakukannya, dengan cara mengalihkan perhatiannya.

*Berikan penjelasan pada anak kenapa dia tak boleh melakukan hal tersebut.

*"Sebelum hal ini terjadi segera berkonsultasi ke psikolog atau dokter."

BACA JUGA: Agar Tak Melulu Sedih Ini Cara Mengobati Hati Pasca Keguguran

9.Garuk-garuk kepala

Penyebab:

Saat melakukan itu anak tidak merasa gatal. Tetapi karena sudah dalam posisi tersudut oleh sesuatu hal, anak melakukan ini sebagai pelampiasan.

Bisa juga ini dilakukan karena ia sedang bingung.

Dampak:

Selain rambut bisa tercabut, kulit kepala bisa luka, apalagi jika kuku-kukunya panjang.

Penanganan:

Tak ada cara lain, lekas alihkan dan hentikan secara halus saat anak melakukan itu.

Berikan juga pesan-pesan khusus padanya yang menerangkan bahwa perbuatan ini tak baik, lengkap dengan alasannya.

Sangat baik lagi jika efek sosial yang bisa timbul dari kelakuannya ini diberitahukan pada anak, "Orang lain jijik, lo, melihat kamu seperti itu," misalnya.

BACA JUGA: Jeritan Hati Judika! Tersiksa Karena Istrinya Galak Saat PMS

10. Korek-korek kuping

Penyabab:

Hampir sama dengan korek hidung, korek-korek kuping dilakukan anak, bisa semata-mata ingin mendapatkan sesuatu yang membuatnya merasa enak, nyaman, asyik. Bisa juga kerena anak sedang bete atau pusing.

Dampak:

Sama seperti mengorek-korek hidung, kebiasaan ini selain kurang pantas dilakukan di depan orang lain, juga sangat berbahaya.

Iritasi dan perforasi bisa terjadi pada telinga anak. Malah bukan tak mungkin karena dikorek sampai dalam, terjadi luka pada gendang telinga atau lubang telinga malah tersumbat kotoran.

Penanganan:

Sama seperti penanganan korek-korek hidung.

BACA JUGA: Banyak Tidur Tak Hanya Picu Diabetes, Ini Dia 5 Risiko Lainnya!