Gemuk Tapi Sehat Ternyata Ada, Ini Kriterianya Yang Wajib Diketahui!

By Soesanti Harini Hartono, Rabu, 25 Juli 2018 | 09:49 WIB
Risiko kematian akibat obesitas dapat ditanggulangi dengan menjadi sehat secara fisik. (Istock)

Nakita.id.- Selama bertahun-tahun para ahli tidak begitu saja percaya bahwa mungkin saja bagi seseorang untuk menjadi ‘gemuk tapi sehat’.

Kini sejumlah peneliti memberi gagasan baru bahwa “risiko kematian akibat obesitas dapat ditanggulangi dengan menjadi sehat secara fisik” dengan menunjukkan bukti-bukti terbaru.

Para penelitian di York University, Toronto menemukan, kegemukan atau obesitas tidak meningkatkan risiko kematian kecuali hal tersebut ditambahkan dengan faktor risiko lain seperti gula darah tinggi atau tingkat kolesterol jahat yang tinggi.

BACA JUGA: Bukan Langsing, Perempuan Gemuk Lebih Pintar Bahagiakan Pasangan!

"Ini sangat berbeda dengan kebanyakan literatur," tulis Jennifer Kuk, profesor kinesiologi York University dalam siaran persnya, dilansir dari New York Pos.

Dia mengatakan, sebelumnya banyak studi yang mendefinisikan obesitas "sehat" sebagai memiliki sampai satu faktor risiko metabolik, yang merupakan masalah karena kondisi seperti gula darah tinggi dan kolesterol jahat, yang bisa saja membunuh siapa saja, baik orang gemuk atau kurus.

"Ini mungkin mengapa sebagian besar penelitian telah melaporkan bahwa obesitas yang sehat masih terkait dengan risiko kematian yang lebih tinggi," tambah Kuk.

Dari hasil penelitian itu paling tidak kita bisa melihat, jika Moms dan Dads kelebihan berat badan,  tapi melakukan olahraga rutin dan intens akan mencegah Moms dan Dads dari kematian dini.

BACA JUGA: Mantap Cerai, Nikita Mirzani Beberkan Soal Hasil Test Pack Positif!

Gagasan bahwa Moms dan Dads bisa “gemuk tapi sehat” didasarkan pada teori bahwa konsentrasi tinggi dari kebugaran aerobik — seberapa efisien jantung dan paru-paru dapat menggunakan oksigen — dapat menebus komplikasi obesitas.

Moms dan Dads bisa saja “gemuk tapi sehat”, menurut laporan Clinical Guidelines on the Identification, Evaluation and Treatment of Overweight and Obesity in Adults tahun 1998  dari National Institutes of Health, dilansir dari WebMD.

Mereka menemukan bahwa orang yang kelebihan berat badan juga dapat dianggap sehat, jika memenuhi kriteria seperti: ukuran pinggang mereka berada dalam lingkar yang sehat (maksimum 89 cm untuk wanita dan 101 cm untuk pria).

BACA JUGA: Inilah Tanda-Tanda Anak yang Menjadi Korban 'Bully' di Sekolah

Kriteria lain, tidak memiliki dua atau lebih kondisi berikut: tekanan darah tinggi, gula darah tinggi dan kadar kolesterol tinggi. Faktor risiko lain, seperti merokok, juga mempengaruhi apakah seseorang bisa dianggap sehat.

Namun demikian,  gagasan ‘gemuk tapi sehat’ tidak boleh digunakan sebagai pembenaran untuk memiliki kelebihan berat badan.

Mohon tetap harus diingat bahwa kombinasi gaya hidup aktif dan membiasakan pola makan sehat merupakan solusi yang jauh lebih penting untuk kesehatan Moms dan Dads secara keseluruhan daripada angka di timbangan Moms dan Dads.

BACA JUGA: Ada Samsung dan Apple, 4 Ponsel Ini Produk Gagal Sepanjang Sejarah!

Kepala peneliti Thanh-Binh Nguyen dari University of Sydney mengatakan, “Jika Moms dan Dads memiliki kelebihan berat badan, hanya hidup aktif secara fisik tidak dapat banyak membantu Moms dan Dads dalam mencegah diabetes tipe 2.

Yang akan membantu justru upaya mengurangi berat badan Moms dan Dads. Jadi, penting untuk terus aktif secara fisik dan mulai menerapkan kebiasaan makan sehat.”

Asal Moms dan Dads tahu, laki-laki yang ramping dan aktif memiliki penurunan risiko kematian dini hingga 30% lebih rendah dibandingkan mereka yang “gemuk tapi sehat”. (*)