Cegah Cairan Ketuban Rendah yang Bahayakan Janin Dengan Cara Ini

By Fadhila Auliya Widiaputri, Minggu, 29 Juli 2018 | 14:07 WIB
Cara mencegah cairan ketuban sedikit (iStock)

Nakita.id - Ada kejadian yang cukup menegangkan sekaligus haru dibalik kabar bahagia kelahiran anak pertama Mesty Ariotedjo dan Garri Juanda.

Pasalnya, Mesty mengalami Ketuban Pecah Dini (KPD) saat hendak menghadiri acara baby shower yang diadakan untuk dirinya.

Melalui akun instagramnya, Merry bercerita bahwa saat itu ia tengah bersiap-siap.

Tanpa disangka air ketuban Merry mulai merembes melalui kedua pahanya.

Dengan sigap Mesty pun langsung menghubungi suami dan dilarikan ke rumah sakit.

Di rumah sakit, Mesty dan suami memutuskan untuk melakukan persalinan caesar dengan berbagai pertimbangan.

Akhirnya bayi laki-laki bernama Gallendra Madana Juanda tersebut lahir dengan tangisan kuat dalam keadaan sehat.

BACA JUGA: Bolehkah Ibu Penderita Hepatitis B Menyusui ASI? Berikut Jawabannya

Ketuban pecah dini seperti yang dialami Mery memang cukup berbahaya.

Sebab cairan ketuban dapat keluar habis atau tali pusat ikut keluar serta terjepit di antara badan janin dan jalan lahir.

Bila tidak segera diberi tindakan, risiko paling parah bisa berakhir dengan kematian ibu dan janin.

Namun selain ketuban pecah dini, jumlah cairan yang sedikit juga bisa berbahaya bagi ibu dan janin.

BACA JUGA: Bukan Hanya Syahrini, Ini Daftar Tiket Konser Termahal di Dunia

Dilansir dari Mom Junction, cairan amniotik atau ketuban yang rendah bisa berbahaya bagi ibu hamil dan janin.

Sebab kemungkinan bayi lahir prematur dan kerusakan organ janin bisa lebih besar terjadi pada kondisi ini.

Walau tidak berlaku untuk setiap kondisi, tetapi ternyata ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah cairan ketuban yang rendah.

Cara sederhana ini bisa dilakukan sehari-hari: 

BACA JUGA:Intip Mewahnya Dapur Para Selebritas Ini, Ada Yang 'Bersebelahan' Dengan Pantai!

Minum lebih banyak air

Untuk mencegah cairan ketuban rendah sebaiknya Moms minum delapan hingga sepuluh gelas air setiap hari.

Ukuran di atas dinilai paling sederhana untuk memperbaiki tingkat cairan ketuban.

Ketika Moms meningkatkan kadar air dalam tubuh Moms, maka dengan begitu tingkat ketuban juga akan naik.

BACA JUGA: Tak Hanya Nutrisi, Tinggi Pendek Badan Anak Dipengaruhi oleh Hormon ini

Konsumsi makanan dengan kadar air tinggi

Moms juga bisa mensiasati cairan ketuban rendah dengan makan buah dan sayuran yang memiliki konsentrasi air tinggi.

Misalnya seperti konsumsi buah-buahan semangka, stroberi, melon, grapefruit, belimbing dan tomat.

Selain itu beberapa jenis sayuran yang disarankan antara lain yaitu mentimun, seledri, cabai hijau, selada, lobak, kembang kol, wortel, brokoli, dan bayam.

BACA JUGA: Zaskia Adya Mecca Makan Lasagna 0 Kalori di Malam Hari, Kok Bisa?

Berbaring ke sisi kiri

Jika Moms diminta untuk beristirahat total, sebaiknya berbaringlah ke sebelah kiri Moms.

Dengan begitu darah mengalir lancar di sepanjang pembuluh darah uterus dan memungkinkan darah janin mengalir pada tingkat yang teratur.

Hal inilah yang bisa membantu peningkatan indeks cairan ketuban.

Latihan ringan

Meskipun sedang hamil tetapi Moms bisa mencoba sedikit gerakan pemanasan untuk menstimulasi aliran darah ke seluruh bagian tubuh.

Ketika sirkulasi darah meningkat di uterus dan daerah plasenta maka indeks cairan ketuban juga meningkat.

Berjalan kaki, berenang, dan aerobik air adalah latihan terbaik yang dapat Moms lakukan.

BACA JUGA: Belajar Dari Pengalaman Mona Ratuliu, Kenali Penyakit Pitiriasis Alba