6 Masalah Payudara Sering Dialami Ibu Menyusui

By Ipoel , Kamis, 27 Juli 2017 | 02:45 WIB
5 Trik Menyusui di Tempat Umum (Puri)

Nakita.id - ASI adalah makanan terbaik untuk bayi, sehingga menyusui adalah kewajiban setiap ibu untuk kebaikan si kecil. Sayangnya, saat menyusui, ada saja masalah yang mendera, sehingga menghambat pengeluaran ASI. Apa sajakah masalah itu, berikut 6 masalah saat menyusui yang sering dialami ibu hamil: 

1. Payudara besar atau kecil.

Banyak ibu yang mengira, banyak tidaknya ASI dipengaruhi ukuran payudara. Pemikiran ini kurang tepat. Setiap payudara memiliki jumlah kelenjar susu yang sama, yaitu 80–100 kelenjar susu pada masing-masing payudara. Yang membedakan besar-kecilnya payudara seseorang adalah lapisan lemak di dalamnya. Jadi, setiap wanita dapat memproduksi ASI dengan jumlah yang sama banyak.

2. Puting datar/tenggelam/besar/panjang.

Beberapa wanita memiliki bentuk puting yang mendatar/tenggelam, besar atau puting panjang. Sebenarnya ini tak masalah karena sesungguhnya bayi menyusu pada payudara, bukan puting. Jadi, bagaimana pun bentuk puting ibu, bayi tetap dapat menyusu selama posisi dan pelekatan bayi baik.

Untuk puting datar/tenggelam (inverted nipple) dapat diatasi setelah bayi lahir, yaitu dengan proses Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sebagai langkah awal. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mengatasi puting datar/terbenam, yaitu:

3. Saluran ASI tersumbat (obstructed duct).

Sering kali ibu mengeluh, di dalam payudaranya terdapat benjolan atau bahkan bayi kurang suka menyusu akibat aliran ASI yang kurang lancar. Biasanya karena saluran ASI tersumbat. Jika air susu jarang dikeluarkan, maka air susu akan mengental sehingga menyumbat lumen saluran. Adanya penekanan saluran air susu dari luar, seperti kebiasaan menopang payudara dengan posisi menggunting, juga mengakibatkan saluran ASI tersumbat. Begitu pula penggunaan bra yang terlalu menekan payudara.

Solusi:

4. Payudara bengkak (engorgement).

Payudara membengkak, sakit, puting kencang, kulit mengilat walau tidak merah, terlihat pembuluh darah vena di permukaan payudara, dan ASI tidak keluar. Hal ini disebabkan pengosongan payudara tidak berlangsung optimal, sering kali akibat bayi jarang menyusu dan produksi ASI melimpah. Bisa juga karena posisi dan pelekatan yang kurang tepat sehingga pengosongan payudara kurang optimal atau pembatasan pengosongan payudara.

Solusi:

5. Puting nyeri/lecet (abraded/cracked nipple).

Selain karena posisi dan pelekatan yang tidak baik, juga dapat diakibatkan iritasi kulit yang sensitif dengan lidah bayi atau akibat jamur.

Solusi:

6. Mastitis

Peradangan pada payudara akibat sumbatan ASI yang terinfeksi. Payudara teraba benjolan dimana kulit luarnya menjadi merah, terasa nyeri hebat dan panas. Ibu sering mengeluh demam.

Ada dua jenis mastitis, yaitu non-infective mastitis dan infective mastitis (abses payudara). Yang kedua ini telah terinfeksi bakteri terutama Staphylococcus virulent. Umumnya didahului puting lecet, saluran air susu tersumbat atau pembengkakan payudara (engorgement).

Solusi: