Hipertensi Menjadi Faktor Kematian Mendadak, Kenali Penyebabnya!

By Finna Prima Handayani, Selasa, 7 Agustus 2018 | 18:53 WIB
Hipertensi menjadi faktor kematian mendadak (iStockphoto)

Nakita.id - Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi yang dapat memicu timbulnya penyakit komplikasi.

Di antara penyakit komplikasi itu adalah penyakit jantung koroner, stroke, dan gagal ginjal.

Akibatnya hipertensi pun berisiko dalam menyebabkan kematian secara mendadak bagi pada penderitanya.

Hal tersebut sesuai dengan yang diutarakan oleh dokter spesialis penyakit dalam-ginjal-hipertensi, dr. Tunggal D. Situmorang, SpPD-KGH.

BACA JUGA: Terkena Infeksi Langka, Anak Anji 'Manji' Dikabarkan Membaik

"Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh yang memiliki pembuluh darah. Hipertensi juga sebagai silent killer," jelas Tunggul selaku Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia.

Umumnya, faktor penyebab dari hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kebiasaan makan yang tidak sehat, khususnya terlalu banyak konsumsi garam.

"Konsumsi garam merupakan salah satu pengaruh tekanan darah tinggi," jelas dr. Bambang Widyantoro, Sp.JP, PhD dalam konferensi pers 'Hipertensi dan Pencegahannya' bersama Omron.

Tak hanya itu, Bambang menambahkan jika Moms harus berhati-hati dalam mengonsumsi makanan berminyak dan berlemak.

BACA JUGA: Dicibir Karena Melahirkan Sesar, Mytha Lestari Tulis Pesan Menohok!

"Kurangi makanan berlemak dan berminyak karena bisa meningkatkan kolesterol dan hipertensi. Maka perbanyaklah makanan tinggi serat seperti sayur dan buah," imbuh Bambang saat diwawancarai pada Selasa (7/8/2018).

Selain itu, sering tidak disadari jika faktor lain penyebab dari hipertensi adalah karena tingkat pendidikan yang rendah.

"Apabila menurut studi di luar negeri, mereka menyatakan bahwa semakin baik tingkat pendidikan maka semakin peduli mereka terhadap hidup sehat. Hal itu juga mungkin bisa terjadi di Indonesia, tapi saya belum bisa memastikannya dengan tepat," jelas Bambang.

Agar mencegah terjadinya hipertensi, dokter Bambang menyarankan untuk lebih sering memonitor tekanan darah.

BACA JUGA: Ini Dia Trik Membacakan Dongeng pada Bayi dengan Tepat, Moms Harus Coba

"Bisa dilakukan di rumah, meski tidak setiap hari melakukannya. Minimal satu bulan sekali, dilakukan setiap bangun dan sebelum tidur," ujar Bambang menjelaskan.

Bambang menambahkan jika sebaiknya mengecek tekanan darah dilakukan pada pagi hari dan malam hari, sebelum dan setelah aktvitas, karena pada saat itu kondisi tubuh sedang santai.