Nakita.id – Kehamilan momen yang membahagiakan. Setiap kehamilan harus selalu dijaga kesehatannya.
Membekali diri dengan ilmu pengetahuan tentang kehamilan wajib bagi setiap pasangan.
Apalagi urusannya dengan hipertensi alias darah tinggi pada kehamilan.
Ingat, hipertensi pada kehamilan di trimester berapapun bahaya.
BACA JUGA: Dokter Kandungan Paling Ngeri Pada Hal Ini, Tidak Ada Tanda-tandanya dan bisa Membuat PJT
Menurut dr. Indra N.C. Anwar, Sp.OG, dari RS Bunda, Menteng Jakarta Pusat, naik turunnya tekanan darah bisa terjadi pada siapa saja. Namun tidak terkontrolnya tekanan darah ibu hamil umumnya terjadi pada yang memang sudah memiliki bakat hipertensi.
Masalah muncul karena sering kali si ibu lalai/lupa menyampaikan keterangan selengkap-lengkapnya pada dokter saat anamnesa.
"Wajar-wajar saja kan saat diperiksa, tekanan darahnya sedang oke, tahu-tahu dua tiga hari kemudian terjadi ketidaknormalan." Akan jadi lain ceritanya bila saat anamnesa, si ibu bicara apa adanya.
BACA JUGA: Trailer jadi Trending di Youtube, Begini Sinopsis 'Si Doel the Movie'
Sekalipun saat diperiksa tekanan darahnya normal, dokter sudah bisa mengantisipasinya dengan meresepkan obat pengontrol tekanan darah, hingga tekanan darah si ibu tetap terjaga normal.
Untuk menghindari gangguan tekanan darah, menurut Indra, ibu hamil bisa melakukan upaya tertentu.
Di antaranya, ya dengan kontrol kehamilan secara teratur.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR