Dianggap Ganggu Kenyamanan, Ibu dan Anaknya yang Sakit Tumor Mata Diturunkan dari Pesawat

By Amelia Puteri, Sabtu, 11 Agustus 2018 | 15:46 WIB
Penumpang diturunkan dari pesawat (Ilustrasi) (chameleonseye/iStockphoto)

Nakita.id - Seorang penumpang merasa kecewa karena diturunkan dari pesawat pada Jumat (10/8/2018).

Adalah Murniati Sumila Dewi, penumpang maskapai penerbangan Batik Air ID 6880 dengan rute Bandara Soekarno-Hatta-Bandara Kualanamu, Medan.

Alasannya karena anak yang dibawanya, PA menderita sakit tumor mata yang dinilai akan menganggu kenyamanan para penumpang lain.

"Saya tahu anak saya sakit, anak saya bau, apa tidak bisa anak saya ini pulang ke Medan? Kami sudah ada di pesawat, tetapi kami harus diturunkan lagi," ujar Dewi seperti dikutip dari Kompas.com pada Jumat malam.

BACA JUGA: 7 Aturan Keluarga Kerajaan Inggris Saat Bepergian dengan Pesawat, No. 6 Agak Aneh!

Dewi menceritakan, Ia bersama anaknya dan Yuni, relawan dari tempat usaha "Pempek Funny" yang membiayai pengobatan PA, memesan penerbangan Batik Air dari Jakarta ke Sumatera Utara pada Jumat pukul 06.05.

Pada pukul 03.00 dini hari, ketiganya telah berangkat ke bandara, dan tidak ada keanehan yang terjadi ketika ketiganya melakukan check-in.

Setelah masuk ke dalam pesawat, salah satu pramugari menanyakan kondisi PA.

BACA JUGA: Wow, Ini Jam Terbaik Memesan Tiket Pesawat Agar Dapat Harga Murah!

Yuni membantu menjelaskan kondisi PA.

Ada sekitar 4 pramugari yang berulang kali menanyakan kondisi PA.

Kemudian, salah seorang petugas Batik Air meminta ketiganya turun untuk menemui pihak karantina.

Hal itu dilakukan untuk memeriksa apakah PA layak terbang atau tidak. 

Dewi mengatakan, PA dinyatakan layak terbang setelah diperiksa dokter.

Ia juga memegang surat rekomendasi dokter terkait kesehatan PA.

Namun, kata Dewi, pihak maskapai tetap tidak mengizinkan ketiganya terbang.

Kepada petugas, Dewi meminta surat bahwa PA ditolak terbang, namun petugas menolak.

Adapun surat rekomendasi dari pihak karantina juga diambil pihak maskapai. 

Manajemen Batik Air akhirnya memulangkan uang tiket dipotong biaya travel yang telah digunakan.

"Di situ saya enggak bisa ngomong apa-apa lagi. Kami kecewa, harusnya tinggal ngeng (berangkat). Kami pilih keberangkatan pagi karena supaya enggak terlalu bau. Waktu itu penumpangnya juga tidak terlalu banyak," ujar Dewi.

BACA JUGA: Young Lex Lagi-lagi Tuai Kontroversi, Anji Mengkritik: Young Lex Kampr*t

Saat itu, Dewi sempat melihat dan mendengar salah satu petugas memarahi petugas lainnya karena membiarkan PA masuk ke pesawat.

"Kita lihat ada petugas kayaknya bosnya, marah-marah," ujar Dewi.

Akhirnya, Dewi bersama PA dan Yuni kembali ke rumah singgah di Jakarta Pusat.

Ketika pihak Batik Air dimintai keterangan, Corporate Communication Strategic of Batik Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan, pihaknya telah melakukan tindakan sesuai prosedur.

BACA JUGA: Para Laki-laki Cerita Alasan Berselingkuh dari Pasangannya, Bikin Prihatin!

Petugas terlebih dahulu menanyakan kondisi PA dan meminta ketiga penumpang untuk turun dan melapor ke customer service.

PA juga telah diperiksa di karantina.

Danang mengakui, Dewi telah memberikan surat kelaikan terbang dan petugas telah memeriksa surat tersebut.

BACA JUGA: Tak Tampak di Pernikahan Panji Trihatmodjo, Beberapa Hari Setelahnya Terlihat Mayangsari Lakukan Ini

Namun, kata Danang, maskapai tetap tidak bisa mengizinkan PA untuk mengikuti penerbangan itu.

Pihak Batik Air telah mengembalikan biaya tiket ketiga penumpang tersebut.

"Batik Air menjelaskan, berdasarkan pertimbangan faktor kenyamanan penerbangan, maka tidak bisa memberangkatkan kembali pada penerbangan berikutnya," ujar Danang.