Terpaksa Menikah Saat usia 18 Tahun, Perempuan Ini Divonis Tidak Bisa Melahirkan Hingga Ditinggal Suami!

By Shevinna Putti Anggraeni, Kamis, 16 Agustus 2018 | 09:19 WIB
Nasib perempuan yang terpaksa menikah usia 18 tahun, ditinggal suami menikah lagi (instagram/kolase)

Nakita.id - Kegagalan adalah pilihan, tetapi menyerah tidak bagi perempuan asal Pakis Muniba Mazari ini.

Muniba Mazari adalah seorang perempuan Pakistan yang lumpuh dan duduk di kursi roda akibat kecelakaan mobil pada usia 21 tahun.

Ia adalah seorang seniman, model, pembawa acara televisi dan motivator dari Pakistan.

BACA JUGA: Gara-gara Kecanduan Gadget, Anak Ini Derita Kanker Darah Stadium 4, 3 Rumah Sakit Angkat Tangan!

Bahkan Muniba Mazari adalah Duta Besar Nasional untuk wanita PBB Pakistan.

Bagaimana mungkin?

Muniba Mazari

Dia adalah contoh perempuan independen yang kuat, terlepas dari fakta bahwa ia bergantung pada kursi roda.

Muniba menyimpan begitu banyak cerita keputusasaannya dan kepahitan dalam hidupnya.

Melansir dari facebook Goalcast, Muniba Mazari pernah menceritakan kisah hidupnya yang luar biasa dan inspiratif 2017 lalu di VCon Malaysia.

Ia mengaku sudah menikah sejak usianya masih 18 tahun secara terpaksa demi kebahagiaan orangtuanya.

BACA JUGA: Berusia 10 Tahun, Anak Kedua Jihan Fahira Tampannya Bak Mini Primus!

Keluarganya di Baloch memiliki tradisi bahwa seorang anak tidak boleh mengatakan 'tidak' kepada orangtua.

Ketika sang ayah memintanya untuk menikah, ia pun melakukannya asal sang ayah bisa bahagia melihat pernikahannya.

Tapi di balik kebahagiaan sang ayah. Muniba Mazari emrasakan pernikahan yang tidak bahagia.

Setelah 2 tahun menikah, ia dan suaminya mengalami kecelakaan mobil yang sangat dahsyat.

Saat itu suaminya yang mengendarai mengantuk dan mobil mereka pun terperosok ke parit.

Suaminya berhasil meloloskan diri dengan cara melompat dan Mazari tetap dalam mobil mengalami luka sangat banyak.

Ia mengalami patah tulang lengan, hasta, selangka, punggung, pergelangan tangan, semua tulang rusuk dan tulang belakang.

BACA JUGA: Rafathar Rayakan Ulang Tahun ke-3 Tema Avengers, Lihat Kemeriahannya!

Kecelakaan itu pun sangat menghancurkan hidupnya selama 2,5 bulan berbaring di ranjang rumah sakit.

Satu per satu dokter datang silih berganti melaporkan keadaan fisik Mazari yang membuatnya pupus harapan perlahan.

Mazari merasakan kehancuran hidup ketika seorang dokter menyatakan ia tidak bisa memiliki keturunan.

Muniba Mazari dan anak angkatnya

Ia divonis tidak bisa memiiki keturunan lantaran cedera tulang belakang cukup parah dan membuatnya tidak bisa melahirkan.

Saat itu juga Mazari seketika berpikir mengapa dirinya masih memiliki kesempatan hidup jika harapannya banyak yang pupus.

BACA JUGA: Magali Sempat Tak Bisa Jalan, Ananda Mikola Drop, Marcella Zalianty : Doa Ibu Obat Paling Dahsyat!

Begitu banyak ketakutan dalam hidupnya yang ia gambarka dalam sebuah lukisan selama di rumah sakit.

Balum lagi, di tengah dirinya masih berbarin sakit dan butuh banyak motivasi akibat kecelakaan mobil.

Muniba Mazari ditinggal suaminya menikah lagi saat sakit

Suaminya justru tidak berada di sampingnya dan ia mendengar kabar suaminya akan menikah lagi.

Padahal salah satu ketakutan Mazari adalah perceraian dan ia pun menerima dengan lapang dada jika suaminya menikah lagi.

Bahkan ia masih mendoakan suaminya agar hidup bahagia dengan pilihannya saat itu.

BACA JUGA: Pemicu Perceraian Delon dan Yeslin Wang Dibongkar Pengacara, Masalah Ekonomi?

Muniba Mazari dan anak angkatnya yang sudah berusia 6 tahun

Mazari mulai merancang kehidupannya yang baru, ia tergabung dengan sejumlah organisasi panti asuhan.

Suatu hari ia mendapat tawaran mengadopsi seorang bayi laki-laki dan ia pun merasakan bagaikan sorang perempuan melahirkan.

Ia adopsi bayi laki-laki tersebut dan kini sudah berusia 6 tahun.

Muniba Mazari pun mematahkan animo masyarakat selama ini bahwa orang yang cacat akan sulit diterima di tengan masyarakat.

Terbukti dari sejumlah peran penting dan hebat yang ia ambil sampai saat ini.

Bahkan Mazari menjadi model kursi roda pertama di Pakistan dan kini sangat berpengaruh banyak bagi masyarakat yang mengalami keputusasaan.