Catat! Kalau Tak Diobati, Sakit Gigi Saat Hamil Bisa Sebabkan Bayi Lahir Prematur

By Saeful Imam, Jumat, 17 Agustus 2018 | 14:20 WIB
Ilustrasi sakit gigi (VKool.com)

Nakita.id - Siapa yang mengira kalau sakit gigi ternyata dapat menyebabkan ibu hamil melahirkan sebelum waktunya (prematur).

Suatu persalinan dianggap prematur jika terjadi di minggu ke-37 kehamilan.

Diawali dengan kontraksi rahim dan pembukaan mulut rahim (serviks) yang sebelum waktunya.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada 1 September 2010 oleh An International Journal of Obstetrics and Gynaecology menemukan kaitan erat antara perawatan gusi dengan  kemungkinan terjadinya kelahiran bayi prematur.

BACA JUGA : Inilah Jenis Karbohidrat yang Baik Untuk Kesehatan Gigi, Cek Sekarang

Penelitian ini mengambil sampel ibu-ibu hamil yang semuanya mengalami penyakit gusi.

Mereka dibagi menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama menjalani perawatan gusi plus diberikan informasi-informasi akan kebersihan mulut.

Sementara kelompok yang lain hanya diberikan informasi cara meningkatkan kesehatan rongga mulut, tanpa perawatan profesional.

Ternyata ibu-ibu hamil yang diberi perawatan gusi secara profesional, hanya 8% yang mengalami kelahiran bayi prematur, bahkan beberapa di antaranya mengalami kondisi gusi yang jauh lebih baik.

BACA JUGA : Karena Kondisi Langka Bayi Ini Sudah Punya Gigi Sejak Lahir, Begini Penjelasan Ahli

Sementara dari kelompok kedua (yang tidak memperoleh perawatan gusi), sebanyak 62% mengalami persalinan prematur.

Hasil itu menunjukkan perbedaan yang sangat jelas, bukan? Rupanya, bakteri yang menyebabkan infeksi gusi, jika dibiarkan menjadi parah  akan menyebabkan respons inflamasi (peradangan).

Respons inflamasi ini akan merangsang produksi hormon prostaglandin dan sitokin yang akan memacu kontraksi rahim (uterus).

Produksi yang abnormal dari prostaglandin ini akhirnya dapat menyebabkan kelahiran prematur dengan bayi berat lahir rendah.

Peradangan Gusi

Itu artinya, ibu hamil tidak boleh mengabaikan kesehatan gigi dan mulutnya.

Apalagi 50% ibu hamil di seluruh dunia diketahui mengalami peradangan serta pembesaran gusi.

Gangguan mulut tersebut umumnya dimulai pada bulan kedua kehamilan dan memuncak pada bulan kedelapan dan secara bertahap berkurang pada bulan kesembilan hingga setelah persalinan.

BACA JUGA : Bebas Repot, Ini Cara Mengusir Serangga di Rumah dengan 6 Bahan Alami

Perubahan hormon akibat pengaruh metabolisme tubuh selama kehamilan, membuat pembuluh darah kapiler ibu mengalami pembesaran.

Itulah mengapa, gusi ibu tampak membengkak dan memerah, berbeda dari keadaan sebelum ibu mengandung.

Itu juga yang menjadi biang keladi gusi mudah berdarah ketika ibu hamil sedang gosok gigi.

Kebersihan rongga mulut ibu hamil yang tidak terjaga dapat memperburuk keadaan tersebut.

BACA JUGA : Salut! Deretan Artis Ini Mantan Pasukan Pengibar Bendera Sebelum Sukses di Dunia Hiburan

Umpama, pada awal-awal kehamilan ibu mengalami mual dan muntah.

Tanpa usaha untuk segera membersihkan rongga mulut dari muntahan, maka sisa muntah akan tertinggal di dalam mulut dan memperparah kondisi gusi yang memang sedang bermasalah.

Akibatnya terjadilah penyakit gusi (periodontitis).

Infeksi Gusi

Periodontitis (infeksi gusi)  merupakan infeksi pada jaringan periodontal atau jaringan penyangga gigi.

Penyebab utamanya adalah akumulasi plak yang mengandung mikroorganisme yang pada akhirnya dapat menimbulkan respons imun jaringan periodontal.

Kondisi itu akan semakin parah bila sampai ke permukaan akar.

BACA JUGA : Inilah Jenis Karbohidrat yang Baik Untuk Kesehatan Gigi, Cek Sekarang

Akibatnya, sensitivitas gigi terhadap panas dan dingin meningkat.

Dampak lainnya adalah mengalami kegoyangan pada gigi karena adanya kerusakan pada tulang.

Tak hanya itu, infeksi gusi juga dapat menyebabkan terganggunya tumbuh kembang janin.

Bakteri yang masuk melalui gusi akan sampai di pembuluh darah ibu yang menuju ke janin.

BACA JUGA: Tak Hanya Untuk Gigi, Ini 4 Manfaat Pasta Gigi Untuk Kecantikan yang Jarang Diketahui

Akibatnya pembuluh darah menjadi sempit dan asupan nutrisi ke janin terganggu, sehingga janin pun tidak dapat berkembang dengan optimal.

Bahkan bisa sampai terjadi nekrosis (kematian jaringan).

Janin pun tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal, bahkan terancam gagal tumbuh.

Lantaran itulah kesehatan rongga mulut bagi ibu hamil begitu penting.