10 Trik Ini Akan Buat Moms Tak Kalap Belanja, No 8 Masih Sering Dilakukan!

By Erinintyani Shabrina Ramadhini, Jumat, 24 Agustus 2018 | 18:07 WIB
Trik yang akan membuat Moms bebas kalap saat belanja (pexels.com)

Nakita.id - Belanja memang menjadi terapi kebahagiaan bagi banyak orang, utamanya perempuan.

Apalagi dengan teknologi canggih yang kian memudahkan untuk kita belanja kapan saja dan dimana saja.

Namun, jika tak bisa menyiasati belanja akan membuat lupa diri hingga dompet terkuras.

Nah, berikut ini 10 trik agar Moms terbebas dari kalap saat belanja dan tidak gigit jari sebelum akhir bulan.

BACA JUGA: Belanja Online Aman Bebas Khawatir, Jangan Lupa Perhatikan Hal Ini!

Jangan terjebak dekorasi toko

Menurut Kit Yarrow, profesor psikologi dan pemasaran di Golden Gate University, San Francisco, warna merah yang digunakan untuk mendandani toko efektif untuk menstimulasi dan memberi energi.

Berdasarkan riset yang dilakukannya, pelayan yang memakai seragam merah menerima 14 -26% uang tip lebih tinggi dibandingkan pelayan yang memakai seragam berbeda.

Selain itu, tata letak barang juga memengaruhi pembeli.

Riset juga menemukan, pembeli cenderung membeli barang yang disentuhnya, sehingga pengecer sering menaruh barang-barang paling mahal di bagian depan di mana pembeli mudah melihatnya.  

Aroma musiman seperti pinus atau peppermint juga strategi lain pemilik toko untuk mendorong pelanggan berbelanja lebih lama, dan menghabiskan uang lebih banyak.

Gunakan sepatu hak tinggi

Salah satu riset eksentrik baru-baru ini mengungkap, ketika pikiran konsumen terfokus untuk tetap seimbang, mereka cenderung memilih produk dengan harga sedang daripada produk yang lebih mahal atau berkualitas rendah.

Memakai sepatu hak tinggi akan membuat pikiran lebih fokus karena saat itu tubuh akan berusaha tetap seimbang.

Peneliti dari Brigham Young University juga mengatakan berbelanja setelah mengikuti kelas yoga atau naik eskalator efektif memuat kita tak lupa diri saat belanja.

BACA JUGA: Selain Rileks, Ini Segudang Manfaat Melakukan Yoga Selama Kehamilan

Gunakan uang baru

Menurut riset dipublikasikan dalam Journal of Consumer pada 2012, manusia lebih menyukai uang tunai baru yang bersih dan rapi daripada uang lama yang sudah kumal dan kotor.

Oleh karena itu, mereka cenderung mudah membelanjakan uang lama.

Berdasarkan hasil riset, peserta rela menghabiskan lebih banyak uang ketika memiliki uang tunai lama dibandingkan ketika memiliki uang tunai baru.

Berpikir sebelum membeli

Psikolog April Lane Bonson menyarankan agar kita memikirkan dengan matang sebelum memutuskan untuk berbelanja.

Kita bisa menjauh sejenak dari barang yang akan kita beli, duduk di suatu tempat dan menanyakan pada diri sendiri apakah kita benar-benar membutuhkan barang tersebut.

"Lakukan pembelian jika kita benar-benar yakin membutuhkannya dan mampu membelinya," papar Bonson.

Batasi toko yang dikunjungi

Dikutip dari laman Forbes, semakin banyak toko yang kita kunjungi maka akan semakin banyak barang yang akan dibeli.

Kita sering berdalih melakukan perbandingan harga untuk mengunjungi banyak toko, padahal hal tersebut akan membuat kita merasa perlu untuk berbelanja dengan alasan 'menghargai' diri sendiri.

BACA JUGA: Siapa Sangka, Memegang Struk Belanja Bisa Picu Risiko Kanker!

Bertanya pada orang asing

Riset yang diterbitkan dalam the journal Social Influence membuktikan, hampir 60% hadiah liburan jarang digunakan daripada yang kita pikiran.

Tapi, pemilihan hadiah yang berasal dari saran orang asing justru kemungkinan untuk digunakan lebih tinggi 10%.

Jadi, jika kita tak yakin apakah benar-benar membutuhkan benda tertentu, tanyakan kepada sesama pembeli apa yang dipikirkannya bisa menjadi solusi terbaik.

Berhati-hati saat berhasil menawar dengan harga murah

Ini kedengarannya kontraintuitif, tapi saat kita bisa berhasil menawar dengan harga yang murah bisa menjadi bumerang bagi diri kita.

Menurut Yarrow saat kita bisa membeli hadiah untuk orang lain dengan harga murah maka berikutnya kita cenderung berbelanja untuk diri sendiri dengan harga yang lebih mahal.

Kurangi interaksi dengan staf toko

Menurut laporan Forbes, semakin sering kita berinteraksi dengan staf penjual, semakin besar kemungkinan kita untuk berbelanja.

Kita pasti berpikir tak ingin mengecewakan orang yang telah membantu kita dan selanjutnya tergoda membeli sesuatu yang sebenarnya tak dibutuhkan.

BACA JUGA: Cegah Depresi, Tingkatkan Hormon Serotonin dengan Metode Sederhana Ini

Jangan lakukan pembelian secara langsung

Menurut the Wall Street Journal, belanja akan mengaktifkan pusat rasa senang yang ada di otak karena hormon dopamin yang memberi rasa nyaman akan mengalir melalui sinapsis.

Jadi, otak akan semakin terpengaruh membuat kita membeli banyak barang yang tak kita butuhkan atau inginkan.

Untuk meminimalkan hal ini, penulis Tara Parker Pope menyarankan kita untuk tidak langsung melakukan pembelian hari itu juga namun kembalilah keesokan hari untuk melihat apakah kita masih menginginkannya.

"Cara ini akan menetralkan situasi dan membantu kita membuat keputusan yang lebih jelas," pungkasnya.

Tinggalkan kartu kredit di rumah

Riset menunjukkan, orang rela menghabiskan lebih banyak uang elektronik daripada uang tunai.

Dengan begitu, sebaiknya tinggalkan kartu kredit di rumah saat pergi ke pusat perbelanjaan agar tak tergoda untuk membeli banyak barang.