Ketika Anak Hanya Memiliki Orangtua Tunggal, Ini yang Akan Terjadi Padanya

By Maharani Kusuma Daruwati, Jumat, 24 Agustus 2018 | 19:51 WIB
A father comforts his upset little girl, he hugs her tightly. The little girl looks upset and tired. (SolStock)

Nakita.id - Setiap pasangan suami istri pasti menginginkan hubungan yang harmonis dan langgeng.

Terlebih bila telah memiliki anak sebagai buah cintanya.

Hadirnya anak dalam kehidupan rumah tangga, seharusnya bisa menambah semarak dan kebahagiaan.

BACA JUGA: Ternyata Bayi Bisa Marah dan Kesal kepada Orangtua, Ini Penyebabnya

Namun, tak dapat dipungkiri jika selalu ada masalah dalam kehidupan berumah tangga yang terkadang menyebabkan adanya perpisahan.

Karena alasan-alasan tertentu, pasangan akhirnya memutuskan untuk berpisah.

Hal inilah yang kini menyebabkan semakin banyak keluarga dengan orangtua tunggal.

Dengan adanya perpisahan, anak pun menjadi korbannya dari keputusan orangtua tersebut.

Mereka hanya akan merasa memiliki satu orangtua saja, yaitu hanya ayah atau ibu.

Meski orangtua berusaha untuk memenuhi peran keduanya sebagai ayah dan ibu, anak-anak yang tumbuh tanpa kedua orangtua akan memiliki kesenjangan emosional yang harus diatasi.

BACA JUGA: Pangeran Harry dan Meghan Markle Jalan-jalan di Kota, Publik Temukan Kejanggalan!

Perubahan kondisi keluarga

Di dunia barat, jumlah keluarga orangtua tunggal meningkat, begitu juga persentase anak-anak yang tumbuh tanpa ayah atau ibu.

Apa pun alasan yang menyebabkan keluarga menjadi orang tua tunggal mungkin (perceraian atau perpisahan dari pasangan, kematian pasangan atau orangtua yang tidak ada), membesarkan anak sendirian memiliki banyak tantangan yang perlu dihadapi.

Tumbuh tanpa Ayah atau Ibu

Semakin banyak anak-anak tumbuh tanpa satu dari orangtua dalam kehidupan mereka.

Tingkat perceraian meningkat

Saat pasangan memutuskan untuk berpisah, salah satu dari mereka otomatis akan mengambil peran membesarkan anaknya.

BACA JUGA: Selalu Menggemaskan Saat Tertawa, Begini Perkembangan Humor Bayi Sebenarnya

Ini memiliki dampak emosional baik pada anak-anak yang tumbuh besar tanpa ibu atau ayah, dan lingkungan sekitar mereka.

Orangtua tunggal dapat merasakan beratnya membesarkan anak, pendidikan dan kehidupan mereka.

Tidak hanya itu, hal ini juga menyebabkan kekosongan dalam diri anak dan segi emosional anak.

Dalam beberapa kasus, orangtua tunggal bahkan tidak memiliki hubungan emosional dengan anak-anak.

Tentu ini akan berdampak pada perkembangan dan emosi anak-anak kedepannya.

BACA JUGA: Pria 50 Tahun Siksa Bocah 10 Tahun di Loteng Rumah, Begini Kondisi 'Ruang Penyiksaan'-nya!

Konsekuensi dari memiliki orangtua tunggal

Sementara itu, anak yang tumbuh tanpa ayah dapat mengembangkan berbagai gangguan perilaku.

Anak akan merasakan ketidakbahagiaan, kemarahan, pengabaian, dan rasa takut yang berlebihan.

BACA JUGA: Selingkuh Bisa Beri Dampak Positif bagi Pernikahan, Benarkah?

Lebih dari itu, anak yang tumbuh tanpa salah satu dari orangtua dapat mengalami masalah seperti ini:

1. Kesulitan berhubungan dengan anak lain.

2. Mengalami Attention Deficit Hyperactivity Disorder dan kinerja buruk di sekolah.

3. Kekosongan diri dan harga diri rendah

4. Masalah emosional seperti kecemasan, depresi atau agresi.

5. Ketakutan akan ditinggalkan, yang dapat menyebabkan perilaku memberontak atau isolasi sosial.

6. Penyalahgunaan zat atau obat-obatan.

7. Anak kurang berempati.

8. Kurang mengontrol diri 

9. Memiliki rasa bersalah.

10. Anak mungkin mengalami masalah identitas seksual.

BACA JUGA: Bikin Gemas! Wajah Anak Andi Soraya Saat Baca Buku Jadi Sorotan!