Lahir Hanya Seberat Minuman Kaleng, Bayi Ini Kini Tumbuh Menggemaskan

By Fadhila Auliya Widiaputri, Kamis, 6 September 2018 | 21:10 WIB
Theo Taylor lahir dengan berat badan 0,3 kilogram atau sama dengan berat kaleng coca-cola. (The Sun)

Nakita.id - Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) masih menjadi salah satu masalah kelahiran yang kerap terjadi.

Bayi yang lahir dikatakan memiliki berat badan rendah bila kurang dari 2.500 gram.

Dilansir dari Mom Junction, Dengan kondisi tersebut, bayi akan memiliki risiko lebih besar mengalami masalah kesehatan seperti masalah pertumbuhan, pernafasan, infeksi, gula darah, dan SIDS (sindrom kematian bayi mendadak).

Baca Juga : Hati-hati, Kesulitan Bicara Bisa Jadi Salah Satu Tanda Tumor Otak

Ancaman penyakit dan bahkan kematian tersebut juga pernah dialami oleh seorang bayi kecil bernama Theo Taylor.

Menurut cerita dari laman The Sun, Theo lahir dengan berat badan 0,3 kilogram atau sama dengan berat kaleng coca-cola.

Meskipun memiliki berat badan rendah tetapi kedua orangtuanya Katie Rhodes dan Jay Taylor tetap memilih merawat Theo dengan baik.

Baca Juga : Riset Buktikan 90% Manusia Tidak Tahu Dirinya Mengalami Gangguan Fatal Ini

Theo saat ini telah berusia 6 bulan. Ia lahir pada bulan Maret 2018 lalu.

Theo lahir saat usianya kandungan ibunya memasuki 26 minggu. Dokter pertama kali menyadari Theo lebih kecil dari pertumbuhan janin dalam kandungan saat usia kehamilan 19 minggu.

Rupanya Theo berhenti tumbuh dalam rahim.

Baca Juga : Murah dan Mudah Didapatkan, Camilan Kawa Ini Penuh Dengan Manfaat

Ketika dilakuka C-Section darurat pada 15 Maret, ukurannya lebih kecil dibanding tangan ayahnya.

Ayahnya hanya dapat menyentuh tangan Theo beberapa detik saja karena ia harus segera dimasukkan dalam ventilator medis.

"Dia lebih kecil dari tangan saya, tetapi dokter mengatakan Theo tidak memiliki komplikasi seperti yang bayi prematur pada umumnya alami," ujar Jay.

Dokter mengatakan berat Theo sama dengan sekaleng coca-cola, tapi menurut Jay kaleng coca-cola lebih berat dibanding anaknya.

Baca Juga : Belajar Dari Pengalaman Mona Ratuliu, Kenali Penyakit Pitiriasis Alba

Kini Theo telah tumbuh menjadi bayi normal yang menggemaskan.

Katie selaku ibu Theo mengaku begitu bersyukur sang anak dapat bertahan sejauh ini.

"Dia seorang pejuang kecil. Sebelum lahir, sangat sulit mendengar dia tidak akan berhasil dan saat lahir pun kecil kemungkinan akan dapat membawanya pulang," ujar Katie.

 

Baca Juga : Bisa Berbahaya, Jangan Abaikan 10 Gejala Sederhana Ini Ketika Terjadi Pada Anak

"Tapi kita berhasil melaluinya, kami akan berjuang untuknya," tambahnya.

Dari pengalaman Theo, Katie dan Jay kini mengumpulkan uang untuk Tiny Lives yakni sebuah badan amal yang membantu merawat bayi prematur. (*)