Teknik perkelahian kedua binatang ini lah yang digunakan oleh sang perempuan untuk membela diri ketika diganggu oleh orang lain yang kemudian ia mendirikan perguruan silat di tanah Minang.
Baca Juga : Cokelat Panas Jadi Rahasia Tina Toon Untuk Turunkan 7 Kg Dalam 10 Hari
Silat (Silek kalau menurut bahasa Minang) terus dikembangkan di berbagai daerah di Indonesia yang dibawa oleh perantau Minang ke seluruh Asia Tenggara.
Hingga istilah silat sudah dikenal di berbagai negara di Asia Tenggara seperti Malaysia, Brunei, Singapura Thailand dan Filipina.
Istilah silat biasanya digunakan di daerah Sumatra, Semenanjung Malaya dan Kalimantan, sedangkan kata pencak digunakan di daerah Jawa.
Tidak hanya itu, sejarah pencak silat juga tercantum dalam artefak di candi Hindu-Budha di Indonesia seperti candi Borobudur dan Prambanan.
Baca Juga : Pantas Maia Estianty Ingin Kenalkan Nashwa Zahira dengan Dul, Begini Parasnya yang Manis!
Ada yang menyebutkan bahwa Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya dulu telah dikenal memiliki pendekar-pendekar besar yang menguasai olah kanuragan atau ilmu bela diri.
Sejarah pencak silat berlanjut peda zaman penjajahan di mana ada seorang tokoh pencak silat yang terkenal yaitu Si Pitung dan tokoh pencak silat lainnya.
Dahulu, pencak silat diajarkan secara turun menurun dan tersembunyi dari Belanda.