Ketidakpuasan Seksual Berujung Perceraian Hingga Pembunuhan Pasangan, Ini Ragam Fenomena Masalah Perceraian

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Minggu, 9 September 2018 | 16:11 WIB
ilustrasi pembunuhan (pixabay)

Dan satu fenomena juga yang sempat ramai beberapa waktu belakangan ini terjadi di Australia.

Pengadilan Australia menghukum Dragi Maglovski (60) yang didakwa memukul dan kemudian membunuh istrinya, Rosa Maglovski (48).

Peristiwa yang terjadi tanggal 8 Oktober 2011 itu dilakukan dengan alasan si istri memprovokasi dengan cara minta bercerai.

Maglovski memukul istrinya itu pada tanggal 8 Oktober 2011, di rumah mereka di Hurtsville, 30 km dari Sydney, sebelum kemudian mengambil pisau dari dapur dan menikam istrinya beberapa kali.

Maglovski kemudian dengan tenang menelpon polisi dan mengatakan "Istri saya, saya telah membunuh dia."

Dalam persidangan sebelumnya, Maglovski mengatakan, perkawinan mereka memburuk selama sembilan bulan sebelumnya, dan istrinya ‘mengusir’ dia dari kamar tidur. Di hari kematiannya, sang istri mengatakan ingin bercerai, karena sudah tidak cinta lagi, dan sang suami juga ‘bau’ sebelum meludahi si suami.

"Ini artinya, si istri menyebut suaminya sebagai orang yang tidak berguna -hinaan keji," kata pengacara Maglovski, John Spencer, yang mengatakan kliennya seharusnya dinyatakan bersalah melakukan tindak pembunuhan (manslaughter) karena adanya provokasi.

Di kasus ketiga, mulai terjadi adanya perbedaan indikasi.

Yaitu pembunuh merupakan pihak yang diceriakan, dan juga adanya ketidakpuasan dalam hubungan intim suami-istri.

Lalu apa ada hubungan antara perceraian dan pembunuhan?

Meski terlalu kompleks untuk dihubungkan, dendam bisa menjadi salah satu faktor penting dari keputusan perceraian. Banyak pasangan yang ngotot bercerai, namun salah satu pihaknya menolak dan bersikeras untuk mempertahankan hubungan rumah tangganya.

Bukan tak mungkin, sisi emosional pasangan yang ingin bercerai tersebut memuncak, sehingga ia ingin segera keinginannya terealisasi dan emosinya memainkan peran tak manusiawi bahkan kadang tanpa adanya kendali.