Bagaimana Cara Janin Bernapas di Dalam Rahim? Ini Penjelasannya

By Fadhila Afifah, Minggu, 9 September 2018 | 16:56 WIB
Cara janin bernapas dalam kandungan (BabyCenter)

Nakita.id - Sebagai seorang ibu, fokus utama Moms saat mengandung Si Kecil adalah memastikan Si Kecil sehat dan bahagia.

Tapi, pernahkah Moms bertanya-tanya bagaimana rasanya menjadi bayi yang berada di dalam perut Moms?

Ini mungkin mengejutkan, tetapi bayi kecil Moms dapat mengalami dunia luar lebih dari yang kita bayangkan.

Baca Juga : Tak Diduga! 6 Cara Sederhana Ini Bisa Menginduksi Persalinan Secara Alami

Ketika Moms membawa dan menjaganya sepanjang kehamilan, Si Kecil mulai mengenali suara, dan sebenarnya, sudah mulai mencintai Moms.

Tapi, tahukah Moms bagaimana Si Kecil bernapas ketika ia berada di dalam rahim?

Pertanyaan ini melintasi pikiran hampir semua orangtua. Si Kecil pasti membutuhkan oksigen.

Karena bayi secara teknis tidak dapat bernapas karena bantalan pelindung cairan amniotik yang mengelilinginya.

Baca Juga : Tak Diduga! 6 Cara Sederhana Ini Bisa Menginduksi Persalinan Secara Alami

Cairan ketuban hadir dalam kantung amniotik rahim; itu mengelilingi bayi sehingga memberikan perlindungan dari bahaya fisik.

Ketika berada di dalam rahim, cairan amniotik mengisi paru-paru bayi sebagai akibat dari cairan di sekitarnya.

Lalu bagaimana cara Si Kecil bernapas saat berada dalam kandungan?

Cara bernapas Si Kecil tentu sangat berbeda dari cara yang kita lakukan. Si kecil mendapatkan oksigennya dengan bantuan pernapasan yang Moms lakukan.

Tali pusat dan plasenta adalah organ penting yang memastikan Si Kecil mendapatkan semua yang ia butuhkan dari Moms untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

Baca Juga : Konsumsi Bawang Putih dan Madu, yang Dirasakan Tubuh Tak Terduga!

Termasuk juga oksigen vital. Dengan setiap napas yang Moms ambil, oksigen memasuki aliran darah dan, kemudian plasenta yang dapat diandalkan membantu membawa oksigen ini ke bayi kecil Moms.

Apakah Si Kecil berlatih bernapas saat di dalam kandungan?

Bayi yang sedang berkembang mungkin mulai bernapas dalam beberapa cairan amnion selama minggu ke 10 dan 11 kehamilan.

Baca Juga : 10 Hal Ini Paling Dibenci Janin Dalam Kandungan, Jangan Lakukan!

Inhalasi yang disebutkan di sini lebih mirip dengan gerakan menelan. Gerakan ini membantu dalam perkembangan paru-paru bayi.

Lalu pada minggu ke-32 kehamilan, Si Kecil dapat mulai mempraktikkan gerakan seperti bernapas.

Yang mirip dengan menelan dan malah akan melibatkan ekspansi dan kompresi paru-paru.

Paru-paru Si Kecil mungkin sudah sepenuhnya berkembang di dalam rahim tetapi ia masih akan menghirup oksigen untuk pertama kalinya setelah lahir.

Bernapas di dalam melibatkan inhalasi dan pernafasan cairan ketuban.

Baca Juga : Menurunkan Risiko Impotensi Alias Disfungsi Ereksi Dengan Olive Oil

Tapi Moms jangan khawatir, menghirup cairan ketuban tidak akan membahayakan Si Kecil kok.

Bagaimanapun, itu adalah atmosfer hidupnya di dalam kandungan.

Jadi, plasenta bersama dengan tali pusat membantu Si Kecil mendapatkan oksigen yang dibutuhkan selama ia berlatih di dalam kandungan.

Awal latihan pernapasan ini menandai tonggak perkembangan bayi, sebelum ia sukses menangis untuk pertama kalinya.

Baca Juga : Akibat Foto Ini, Anak Andi Soraya Disebut Mirip Boneka Hidup Hingga Hasil Editan

Lalu, pada minggu ke-35 kehamilan, paru-paru bayi hampir sepenuhnya dikembangkan.

Pada saat ini, Si Kecil telah berlatih selama hampir empat minggu.

Saat terlahir, ia memang sulit menyesuaikan peralihan dari cairan ketuban ke oksigen sebanarnya, tapi tangisan akan membantu Si Kecil mengambil napas oksigen pertamanya.

Sementara paru-paru Si Kecil akan berkembang dan menjadi siap sepenuhnya, organ pernapasan akan terus tumbuh bahkan setelah lahir. (*)