Ternyata Menurut Studi Probiotik Tak Selalu Baik, Ini alasan Ilmiahnya

By Fadhila Afifah, Senin, 10 September 2018 | 20:21 WIB
Probiotik pada usus (iStockphoto)

Kelompok pertama tidak campur tangan dan membiarkan mikrobioma usus mereka pulih dengan sendirinya.

Kelompok kedua diberi probiotik, jenis yang sama digunakan dalam penelitian pertama.

Kelompok ketiga diberikan bakteri mereka sendiri, yang dikumpulkan sebelum mereka mengambil antibiotik.

Baca Juga : Anak Joanna Alexandra Sulit Menyusu karena Alami Sindrom ini!

Anehnya, penggunaan probiotik sebenarnya tampaknya menunda pemulihan pada kelompok kedua.

Para peneliti menemukan, profil ekspresi gen mikrobioma dan usus yang normal dari orang-orang dalam kelompok ini tidak kembali ke keadaan normal selama berbulan-bulan.

"Bertentangan dengan dogma saat ini bahwa probiotik tidak berbahaya dan bermanfaat bagi semua orang, hasil ini menunjukkan potensi efek samping yang merugikan dari penggunaan probiotik dengan antibiotik yang mungkin membawa konsekuensi jangka panjang," kata Elinav.

Baca Juga : Jadi Dokter Sekaligus Selebgram, Dokter Reisa Ungkap Hal Utama yang Sering Orangtua Keluhkan

Sebaliknya, kelompok ketiga mampu membuat pemulihan cepat dalam beberapa hari, tambahnya.

Hal ini menunjukkan bahwa "perawatan yang dirancang oleh ibu yang dirancang secara alami" dengan menggunakan mikroba sendiri dapat berhasil membalikkan efek dari antibiotik.