Jonatan Christie Gagal di Japan Open 2018 Setelah Jadi Idola di Indonesia, Ini yang Dikatakannya!

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Rabu, 12 September 2018 | 14:34 WIB
Jonatan Christie saat Asian Games 2018 (instagram.com/jonatanchristieofficial)

Nakita.id - Digadang-gadang dan jadi idola di Indonesia setelah berhasil merebut medali emas di ajang Asian Games 2018 membuat nama Jonatan Christie makin melejit.

Jonatan yang tadinya hanya dikagumi pecinta bulutangkis di Indonesia, kini menjadi idola dari anak muda hingga orangtua, bagi pecinta olahraga, maupun masyarakat yang hanya sekedar kagum.

Bagaimana tidak, di usianya yang masih 20 tahun, ia berhasil mengalahkan banyak lawan andalan, salah satunya Chou Tien Chen, wakil Taiwan yang menduduki rangking tinggi pada cabang olahraga bulutangkis.

Baca Juga : Ternyata Ada Maksud 'Terselubung' Saat Jonatan Christie Mengepel Lantai di Final Asian Games 2018

Jonatan berhasil mengalahkan Chou dan meraih medali emas dengan skor 21-18, 20-22, dan 21-15 dalam pertandingan final bulutangkis tunggal putra di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (28/8).

Kemenangan Jonatan menjadi begitu spesial di mata masyarakat.

Sebab sebelumnya, kemenangan tunggal putra terakhir kali diraih oleh Taufik Hidayat di tahun 2006.

Setelah 12 tahun berlalu, Jonatan dapat meraih kembali kemenangan tersebut.

Namun sayangnya, Jonatan belum berhasil meraih prestasi gemilang dalam Japan Open 2018 yang berlangsung, Selasa (11/9/2018).

Jonatan harus takluk dengan lawannya dari India, HS Prannoy dengan skor 18-21, 17-21 saat bertanding di Musashino Forest Sport Plaza.

Baca Juga : Tak Kalah Garang, Begini Gaya Aprilia Manganang Saat Bertugas Menjadi Anggota TNI

Hasil tersebut membuat peraih emas tunggal putra di Asian Games 2018 ini tersingkir dan gagal melaju ke babak kedua Japan Open 2018.

Kekalahannya ini terdengar sampai masyarakat Indonesia, sehingga membuat para penggemar Jonatan membanjiri akun Instagram Jonatan Christie dengan dukungan dan juga semangat.

Banyak yang tetap memberi selamat pada Jonatan karena telah berjuang, meski ada yang mencemooh prestasinya ini.

Hasil yang diperoleh Jonatan dikatakan sebagai deja vu bagi Jonatan, mengingat saat Asian Games 2018, Jonatan juga sempat bertemu dengan HS Prannoy.

Saat itu, Jonatan berhadapan dengan Prannoy di babak perempat final di kategori beregu nomor tunggal putra.

Tetapi, Jonatan memiliki nasib yang berbeda. Asian Games 2018 lalu, ia berhasil mengalahkan Prannoy dengan skor 15-21, 21-19, 19-21.

Baca Juga : Setelah Fachri Albar Bebas, Giliran Ozzy Albar Anak Ahmad Albar Diciduk Terkait Narkoba!

Melansir dari akun Instagram @badmintalk_com, Jonatan mengaku kecewa dengan hasil yang diperolehnya di BWF World Tour 2018.

"Kecewa itu pasti, saya belum bisa menunjukkan yang terbaik di turnamen BWF tour, dalam beberapa turnamen terakhir, selesai di babak 16 besar, dibilang kecewa ya kecewa," ujar Jonatan.

Ia juga mengungkapkan, "Apalagi di Jepang ini saya kurang beruntung. Tahun lalu setelah final di Korea Open, di Jepang langsung kalah di babak pertama juga. Mudah-mudahan saja tahun depan dan tahun 2020 bisa lebih baik".

Ia juga mengaku bahwa saat akhir game, sempat membuang beberapa kesempatan emasnya.

Baca Juga : Crazy Rich Asians Sukses di Bioskop, Desainer Indonesia Ternyata Turut Andil di Film

"Sebenarnya di awal game, mainnya cukup enak, saya bisa keluarkan stroke nya dengan baik. Di akhir game, saya dua-tiga kali buang kesempatan di saat krusial. Harusnya berani adu di depan net. Di game kedua, saya masih terpikir soal game pertama. Sayang sekali di game pertama sudah unggul tapi tidak bisa menyelesaikan," tambah Jonatan.

Ia mengatakan bahwa kekalahannya ini juga karena kurangnya persiapan atau mepetnya persiapan.

Jonatan mengaku bahwa hanya menjalani persiapan sekitar satu minggu sebelum akhirnya bertanding.

Meski begitu, pelatih Jonatan, Hendry Saputra mengatakan bila performa Jonatan justru lebih baik, meski hasilnya kurang memuaskan.

Baca Juga : Potret Gemas Anak Chelsea Olivia Rayakan Ulang Tahun ke-2, Wajahnya Dilukis Seperti Kucing!

"Jonatan juga kalah dari Prannoy di Asian Games tapi menurut saya penampilan Jonatan kali ini lebih baik, sudah ketemu formulanya. Tapi di sini serangannya tidak bisa tembus. Saya optimis dia bisa atasi di pertandingan selanjutnya," jelas Hendry.

Sedangkan kawannya, Anthony Ginting berhasil melaju ke babak selanjutnya setelah mengalahkan tunggal putra Hong Kong, Ng Ka Long Angus, dengan skor 21-14, 21-15.

Alhasil pada babak kedua Japan Open 2018, Anthony Ginting akan berhadapan dengan Prannoy.

Anthony Ginting memiliki peluang untuk membalaskan dendam Jonatan dengan mengalahkan Prannoy.