Stunting Rugikan Negara Rp 300 T, Pemerintah Gelar Kampanye Nasional

By Soesanti Harini Hartono, Minggu, 16 September 2018 | 12:30 WIB
Stunting menghambat perkembangan otak dan tumbuh kembang anak. Tinggi badan balita stunting lebih rendah daripada standar umurnya. (iStockphoto)

Nakita.id.- Asal Moms tahu, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak usia bawah lima tahun akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 hari pertama.

Stunting menghambat perkembangan otak dan tumbuh kembang anak. Tinggi badan balita stunting lebih rendah daripada standar umurnya

Karena hal ini, pemerintah menggalakkan pemberantasan gagal tumbuh bagi anak atau stunting dengan menggelar Kampanye Nasional Pencegahan Stunting, Minggu (16/9/2018) di area Monumen Nasional, Jakarta Pusat.

Dalam kampanye tersebut, tampak Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Kampanye diisi dengan berbagai kegiatan olahraga, termasuk gerak jalan, dan penyuluhan gizi.

 

Baca Juga : Untuk Menekan Angka Stunting, Pemerintah Bersinergi Membuat Program Khusus

Ketika beranjak dewasa anak stunting rentan terhadap penyakit, kurang berprestasi di sekolah, rentan mengalami kegemukan, dan ketika dewasa lebih mudah terkena berbagai penyakit tidak menular, seperti jantung dan diabetes.

Moeldoko mengatakan Kampanye Nasional Pencegahan Stunting mendesak dilakukan saat ini karena BPS mencatat satu dari tiga anak bawah lima tahun (balita) Indonesia masih mengalami stunting, atau mencapai sembilan juta balita.

"Stunting tidak hanya terjadi pada anak dari keluarga miskin. Stunting juga terjadi pada anak keluarga kaya, di kota maupun di desa," kata Moeldoko, dikutip dari siaran pers KSP.