Ibu Hari Jisun Masuk Rumah Sakit Usai Diundang Hitam Putih, Peneliti: Makan Cabai Porsi Ini Bisa Membunuhmu!

By Kirana Riyantika, Kamis, 20 September 2018 | 09:09 WIB
Ibu Hari Jisun sakit usai makan pedas, mengonsumsi cabai porsi segini bisa membunuh! (Youtube/Trans7official)

Nakita.id – Kehadiran para food vlogger di Indonesia menarik para perhatian warganet.

Aksi food vlogger dalam menyicipi makanan sukses menyita perhatian warganet, dimana beberapa akun food vlogger terkenal mampu meraih subscriber sebanyak jutaan.

Beberapa nama food vlogger ternama tanah air diantaranya Ria SW, Tanboy Kun, dan masih banyak lagi.

Pada 13 Sepetmber 2018 lalu, acara talk show Hitam Putih yang dipandu Deddy Cobuzier mengundang para food vlogger yang berasal dari Korea dan Jepang, yaitu Hari Jisun dan Genki.

Baca Juga : Dituduh Membuat Bintang Tamu Jatuh Sakit, Deddy Corbuzier Minta Hari Jisun Tidak Pelintir Fakta

Para bintang tamu tersebut diberi beberapa hidangan makanan khas Indonesia.

Setelah itu, terdapat sesi ‘extreme food challenge’ berupa tantangan makan mie pedas yang berisi 500 cabai.

Para bintang tamu tampak menikmati hidangan yang sangat peads tersebut.

Pada acara tersebut, awalnya Deddy Cobuzier meminta ibu Hari Jisun untuk tidak mengikuti tantangan tersebut karena dianggap cukup ekstrim.

Deddy sudah mengingatkan ibu Hari Jisun untuk tidak mengikuti tantangan tersebut karena bisa menyebabkan sakit perut.

Namun, ibu Hari Jisun bersikeras untuk tetap mengikuti tantangan tersebut.

Akhirnya, ibu Hari Jisun ikut tantangan tersebut bersama 4 peserta lainnya.

Tantangan makan pedas memang merupakan salah satu konten yang sangat diminati masyarakat Indonesia.

Para food vlogger yang mengisi konten youtube dengan menikmati hidangan ekstra pedas mampu menarik minat penonton hingga berjuta-juta views.

Baca Juga : Awet Muda Bak Gadis, Meriam Bellina Akui Pantang Konsumsi 5 Makanan Ini

Konten menikmati makanan pedas menjadi hal yang sangat diminati warganet, mengingat sebagian masyarakat Indonesia menyukai makanan yang memiliki cita rasa pedas.

Setelah tayangan ini selesai mengudara, ada kabar tidak sedap mengenai ibu dari Hari Jisun yang dikabarkan jatuh sakit setelah terlalu banyak mengonsumsi cabai.

Setelah kabar itu mencuat, banyak sekali warganet yang mengkritik acara yang dipandu oleh Deddy Corbuzier tersebut.

Warganet mengatakan bahwa acara yang dipandu Deddy tersebut alay karena menyuruh orang untuk memakan cabai dalam jumlah banyak.

Karena sepertinya sudah tidak tahan dengan berita simpang siur yang beredar, Deddy akhirnya mengklarifikasi hal tersebut.

Deddy meminta orang-orang untuk menonton full video tayangan tersebut di Youtube.

Deddy Corbuzier juga me-mention akun Instagram @harijisun dan meminta dia untuk menceritakan hal yang sebenarnya terjadi.

Deddy dan kru Hitam Putih mengaku telah memberi peringatan kepada ibu Hari Jisun agar tidak mengikuti tantangan tersebut.

Ayah dari Azka ini meminta Hari Jisun untuk berbicara jujur karena masyarakat mulai salah paham dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Jisun.

Tidak hanya itu, presenter 42 tahun ini juga mengaku kalau dirinya selalu memperlakukan bintang tamu dengan baik.

Deddy juga meminta perempuan Korea Selatan tersebut untuk berhenti menyebarkan kabar palsu atau hoax.

Tren makan pedas yang bisa membahayakan

Tren makan pedas tidak hanya menjamur di Indonesia, tapi juga beberapa negara lain.

Baca Juga : 'Pepper X' Dinobatkan Sebagai Cabai Terpedas di Dunia, Mau Coba Moms?

Bahkan, beberapa negara kerap mengadakan kompetisi tahunan dalam mengonsumsi makanan pedas.

Dikutip dari LiveScience, pada 2011 lalu, terdapat kejadian berbahaya yang menimpa para peserta kompetisi makan pedas.

Kompetisi yang dilakukan di salah satu restoran di Edinburgh, Skotlandia mengharuskan para peserta menikmati makanan super pedas yang diberi nama Kismot Killer.

Kompetisi memakan makanan pedas tersebut diikuti oleh 20 orang peserta.

Sayangnya, baru beberapa menit berlangsung terdapat satu orang pengunjung yang mengalami muntah, pingsan, berkeringat, dan terengah-engah.

Disusul beberapa kontestan lainnya tampak menggeliat kesakitan di lantai, muntah, lalu pingsan.

Jadi apa sebenarnya dampak kesehatan dari makan cabai berlebihan yang sangat panas ? Bisakah makan terlalu banyak cabai dan beberapa bahan makanan pedas bisa membunuh seseorang?

Menurut Paul Bosland, profesor hortikultura di New Mexico State University dan direktur Institut Chilli Pepper mengatakan bahwa cabai pedas (atau beberapa orang menyebutnya cabai rawit) memang bisa menyebabkan kematian.

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Begini Cara Mengatakan Bodoh, Malas, dan Nakal yang Benar Pada Anak

Namun, sebelum seseorang meninggal karena terlalu makan cabai, biasanya ia akan memutuskan menghentikan mengonsumsi cabai agar tidak sakit lebih parah.

“Secara teoritis, seseorang yang terlalu banyak mengonsumsi cabai bisa meninggal. Namun, tubuh seseorang akan bereaksi lebih cepat untuk mencegah hal buruk terjadi” ujar Bosland.

Menurut Bostand, ambang batas konsumsi cabai aman selama satu tahun bagi seseorang adalah tiga pon (setara dengan 1,5 kg).

Apabila seseorang mengonsumsi cabai sebanyak tiga pon sekaligus, maka Bostand berani menjamin bahwa hal itu bisa membunuh seseorang yang memiliki berat badan 150 pon (setara dengan 67kg).

Bostand sendiri merupakan penemu cabai Bhut Jolokia yang disebut-sebut sebagai salah satu cabai terpedas di dunia.

Sebenarnya, penemuan Bostand ini tidak ditujukan untuk dikonsumsi langsung orang rumahan.

Bostand memproduksi cabai super pedas untuk menjadi bahan baku industri saus.

Namun, ternyata beberapa oknum menggunakan hasil temuannya untuk dijadikan ajang kompetisi makanan pedas yang bisa membahayakan.

Masuknya cabai dalam jumlah yang sangat banyak dalam satu waktu ke perut bisa menimbulkan beberapa masalah.

Cabai bisa mengaktifkan sistem saraf simpatik yang membantu mengendalikan sebagian besar organ dalam tubuh untuk mengeluarkan lebih banyak energi, sehingga tubuh membakar lebih banyak kalori ketika makanan yang sama dimakan dengan cabai.

"Makan cabai dikaitkan dengan peningkatan laju metabolisme dan thermogenesis," kata John Prescott, seorang profesor di Sussex University dan editor Journal of Food Quality and Preference.

“Capsaicin, bahan aktif dalam cabai bisa menyebabkan peradangan jaringan sehingga mukosa lambung atau usus mungkin rusak apabila seseorang mengonsumsi cabai dengan dosis yang cukup besar."

Peradangan jaringan ini dapat menjadi jawaban mengapa kontestan dalam kontes Killer Curry mengatakan bahwa mereka merasa seperti ada gergaji yang merobek isi perut mereka.

Terlalu banyak bahan pedas juga biasanya memberikan efek mulas yang luar biasa. Ketika seseorang mengonsumsi makanan yang sangat pedas, panas yang ditimbulkan bisa jadi membuat kerusakan tubuh.

Baca Juga : Kareena Kapoor Rayakan Festival Ganpati, Penampilan Anaknya Pakai Baju Khas India Jadi Sorotan

Efek buruk cabai bagi kesehatan

Dikutip dari healthyeating.sfgate.com, terdapat beberapa efek yang ditimbulkan apabila seseorang terlalu banyak mengonsumsi cabai.

1. Efek Gastrointestinal

Saluran pencernaan menjadi tempat yang paling banyak merasakan panas ketika kita mengonsumsi hidangan pedas.

Moms mungkin merasa paling khawatir tentang efeknya pada mulut, perut, dan usus.

Tapi ketika mulut dan perut Moms terasa seperti terbakar setelah makan cabai, sebenarnya tidak.

Capsaicin dalam cabai mengaktifkan pelepasan Zat P, senyawa yang mentransmisikan rasa sakit dan sensasi terbakar.

Beberapa rempah-rempah, seperti mustar dan lobak, sebenarnya dapat merusak jaringan, menurut NYU Langone Medical Center.

Makanan pedas tidak menyebabkan sakit maag atau ulkus lambung tetapi dapat memperburuk kedua kondisi tersebut.

Baca Juga : Teman Boboho Kecil Diduga Diperankan Artis Papan Atas Jun Ji Hyun, Kok Beda? Berikut 4 Faktanya!

Air tidak meredakan panas dengan baik, jika Moms merasakan luka bakar di mulut dan perut, cobalah minum susu untuk meredakannya.

2. Efek ke kulit

Mengolah secara langsung cabai pedas sebelum memakannya dapat menyebabkan sindrom tangan Hunan, reaksi dermatitis kontak yang ditandai dengan rasa sakit, bengkak, dan kemerahan.

Semakin tinggi unit panas Scoville (tingkat pengukur untuk membandingkan panas cabai yang berbeda) semakin besar kemungkinan Moms mengalami iritasi kulit atau terbakar setelah mengolah cabai mentah.

Gunakan sarung tangan saat memotong cabai atau cuci tangan Moms dengan sabun dan air hangat setelah memegangnya.

Gunakan cairan pencuci piring yang mengandung zat penghilang lemak, minyak sayur atau susu untuk mencuci minyak dari tangan Moms.

Lobak dapat menyebabkan kerusakan kulit yang serupa.

3. Efek ke mata

Jika Moms tidak sengaja menyentuh mata setelah kontak langsung dengan cabai, maka Moms bisa mengalami pembengkakan dan rasa sakit di sekitar mata.

Bahkan uap cabai yang dimasak dapat menyebabkan reaksi pada beberapa orang, kata Janet Hackert, spesialis nutrisi regional di University of Missouri.

Gunakan handuk basah di atas mata Moms untuk membantu membersihkan minyak dan segera periksakan diri ke dokter jika Moms mengalami penglihatan kabur.

Lobak juga bisa menyebabkan iritasi mata.

Manfaat mengonsumsi cabai secara bijaksana

Moms, sebenarnya cabai bukanlah bahan makanan yang berbahaya apabila dikonsumsi secara bijaksana.

Cabai memiliki vitamin C dan senyawa capsaicin yang bermanfaat untuk kesehatan.

Apa saja manfaat mengnsumsi cabai secara bijaksana? Berikut ulasannya dikutip dari Medical Daily:

1. Menyehatkan jantung

Sebuah studi yang diterbitkan pada 2017 menemukan insiden kematian yang lebih rendah yang disebabkan oleh penyakit vaskular, serangan jantung, dan stroke di antara mereka yang mengkonsumsi cabai.

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Kebiasaan Orangtua Seperti Ini Membuat Anak Laki-laki Menjadi Feminin, Kisah Nyata!

Sementara penyebab tidak terbukti, yang lain menyarankan rempah-rempah yang memiliki rasa pedas dapat mengurangi tingkat kolesterol LDL dalam tubuh ketika digunakan dalam moderasi.

"Studi kami menunjukkan bahwa rasa pedas merupakan cara penting untuk mengurangi asupan garam dan tekanan darah, tidak peduli jenis makanan dan jumlah makanan," kata Dr. Zhiming Zhu, penulis senior studi 2017 lainnya.

2. Membakar kalori ekstra

Menurut sebuah studi dari Universitas Purdue, orang membakar lebih banyak kalori dan menurunkan nafsu makan setelah makan cabai merah.

Efeknya sangat kuat pada mereka yang tidak mengkonsumsi makanan pedas secara teratur.

Namun perlu diingat bahwa mengonsumsi makanan pedas bukan berarti dapat menurunkan berat badan yang signifikan.

Tim peneliti mencatat sesekali cabai merah pada makanan dapat bermanfaat bila dikombinasikan dengan diet sehat dan gaya hidup yang sehat pula.

3. Pencegahan kanker

Capsaicin, bahan yang membuat cabai pedas dan panas, dianggap oleh para ahli memiliki sifat anti-kanker.

"Ini memiliki efek yang sama pada tubuh seperti obat kanker tertentu," kata Dr Gregory A. Plotnikoff, konsultan senior untuk inovasi kesehatan di Allina Hospitals and Clinics di Minnesota.

Namun, manfaat ini terus diperdebatkan dalam literatur medis karena temuan yang saling bertentangan.

Menurut Cancer Research UK, kunyit telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam uji klinis awal untuk mencegah pertumbuhan sel kanker.

4. Menghilangkan rasa sakit

Capsaicin juga dapat membantu dengan menumpulkan atau menghilangkan rasa sakit di tubuh.

Mekanisme di sini seharusnya bekerja dengan menargetkan kimia otak yang dikenal sebagai "substansi P," yang memainkan peran penting saat terjadi luka dan cedera.

Ini menjelaskan mengapa itu bahkan dapat digunakan sebagai bahan dalam krim dan obat-obatan pereda nyeri.

Beberapa penelitian juga menyarankan diet dengan kadar capsaicin yang lebih tinggi mungkin memiliki efek perlindungan terhadap bisul dengan membunuh bakteri yang dikenal sebagai H. pylori.

5. Melancarkan peredaran darah

Selama berabad-abad, cabai telah digunakan sebagai obat untuk peradangan serta melancarkan sirkulasi darah.

Faktanya, dengan darah yang mengalir lebih cepat, tubuh akan lebih cepat menggantikan sel-sel yang rusak dan juga mengeluarkan toksin dari tubuh.

Tentu saja, makanan pedas ini harus dikonsumsi secara bijaksana, terutama jika Moms memiliki perut yang sensitif atau tidak bisa menoleransi makanan pedas.