Waspadai Hipertensi Paru, Banyak Terjadi Pada Perempuan dan Anak-anak

By Anisyah Kusumawati, Senin, 24 September 2018 | 14:25 WIB
Wsspadai hipertensi paru (iStockphoto)

Nakita.id - Moms mungkin sudah tak asing lagi ya dengan istilah hipertensi.

Apakah sudah mengetahui hipertensi paru?

Berbeda dengan hipertensi sistemik seperti yang sudah lumrah terdengar, hipertensi pada paru ini tandanya lebih sulit terdeteksi.

Baca Juga : Deteksi Dini Aritmia, Penyakit yang Sebabkan Kematian Mendadak

Hipertensi paru adalah suatu kondisi terjadinya tekanan darah tinggi di arteri pulmonalis/paru, membuat jantung kanan bekerja ekstra keras dan dapat berakibat fatal dalam waktu cepat.

Pada banyak kasus, justru hipertensi jenis ini memiliki kemungkian kematian yang tinggi karena tandanya yang samar.

Tingkat kematian pada pasien diketahui lebih tinggi dibandingkan kanker payudara dan kanker kolorektal.

Lalu mengapa ya penyakit ini banyak terjadi pada perempuan dan anak?

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Menurut Teuku Zacky Orangtua Harus Hati-Hati Lakukan Ini pada Anak!

Di Indonesia sendiri diketahui banyak kasus penyakit ini berkembang dari penyakit jantung bawaan, Moms.

Penyakit jantung bawaan terjadi sejak seseorang lahir sehingga kasus ini juga banyak terjadi pada anak.

Baca Juga : Berbagai Penyebab Perempuan Telat Datang Bulan Atau Amenorrhea

"Kenapa perempuan lebih banyak? Masih banyak teori termasuk faktor hormonal. Namun bila balik ke belakang, penyakit yang mendasari ialah kelaian jantung bawaan yaitu pada perempuan, lupus, jadi hipertensi jenis ini juga otomatis pada perempuan, pastinya butuh penelitian yang banyak," ujar dr. Lucia Kris Dinarti, SpPD SpJP, Ahli Hipertensi Paru RS Sardjito Yogyakarta.

Walau gejalanya samar, namun menurutu Lucia yang menjadi pembicara pada, pada acara Kelompok Pasien Mendorong Pemerintah untuk Mengakselerasi Pengobatan Penyakit Hipertensi Paru di Jakarta pada 24 September 2018, Moms harus tetap memerhatikan tanda umum yang banyak dialami pasien kondisi ini.

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Olla Ramlan Bersyukur Tidak Pernah Ucapkan Ini pada Anaknya

acara Kelompok Pasien Mendorong Pemerintah untuk Mengakselerasi Pengobatan Penyakit Hipertensi Paru

Dalam kesempatan yang sama, Prof. Dr. Dr. Bambang Budi Siswanto, SpJP(K), Fascc, FAPSC, FACC, Ahli Hipertensi Paru, RS Harapan Kita menyampaikan gejala yang sering dialami pasien.

"Cirinya samar, tapi banyak kasus sesak karena sebab yang tak jelas. Sebab dasar sesak garus dicari sampai detail," ujar dr. Bambang.

Baca Juga : Moms, Ini Kombinasi Makanan Bayi yang Bisa Membuat Fatal, Hati-hati!

Berdasarkan data yang dihimpun YHPI selama beberapa tahun terakhir, prevalensi Hipertensi Paru di dunia adalah 1 pasien per 10.000 penduduk, artinya diperkirakan terdapat 25 ribu pasien Hipertensi Paru di Indonesia.

Sebanyak 80% pasien Hipertensi Paru tinggal di negara-negara berkembang dimana Hipertensi Paru sering dikaitkan dengan penyakit jantung bawaan, penyakit paru lainnya.

Penyakit yang sering memiliki hubungan dengan kondisi ini yakni, penyakit paru obstruktif kronis, PPOK, autoimun, pembekuan darah (emboli), dan sebagainya.

Baca Juga : Pakai Masker Kulit Manggis Malam Hari, Rasakan Manfaat Tak Terduga

Menurut catatan YHPI, Hipertensi Paru lebih sering diderita anak-anak hingga usia dewasa pertengahan.

Juga lebih sering dialami perempuan dengan perbandingan 9:1, dengan mean survival sampai timbulnya gejala penyakit sekitar 2-3 tahun.