Nakita.id - Setelah bencana gempa tsunami melanda Palu, kini Tim SAR dilaporkan masih terus mencari korban yang terjebak reruntuhan.
Gempa berkekuatan 7,4 SR mengguncang Sulawesi Tengah, khususnya Palu, Donggala, Mamuju dan sekitarnya.Gempa disusul tsunami memporak-porandakan Palu dan Donggala pada, Jumat (28/9/2018), sekitar pukul 17.02 WIB atau 18.02 WITA.
Baca Juga : Balita Korban Tsunami Palu yang Digendong Mensos Setelah Ditemukan di Saluran Air, Akhirnya Bertemu OrangtuanyaHingga hari Minggu (30/,9/2018), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 832 orang ditemukan meninggal dunia.
Tim SAR memfokuskan percarian mereka di Hotel Roa Roa karena menduga masih ada puluhan orang terperangkap di hotel tersebut.
Hotel Roa Roa yang memiliki 80 kamar dan 76 kamar terisi saat gempa tsunami Palu terjadi adalah salah satu bangunan dengan kerusakan paling parah.
Baca Juga : Gempa Tsunami Donggala Palu: Permukaan Tanah Naik Setinggi Rumah
Bentuk bangunan Hotel Roa Roa sendiri sudah tidak nampak karena rata dengan tanah.
Avie Djulkifli, Dantim SRU Wilayah Hotel Roa Roa, dalam wawancaranya dengan Kompas TV pada minggu pagi mengatakan kalau timnya baru bisa menemukan satu orang korban yang sayangnya sudah meninggal.
Ia juga mengatakan bahwa Tim SAR mendapatkan informasi dari kerabat atau sanak saudara dari tamu yang menginap di Hotel Roa Roa.
Baca Juga : Karena Kabar Hoaks Tsunami, Warga Sulsel Ngungsi ke Pegunungan dan Rumahnya Dicuri Habis!
Pada minggu siang, diketahui kalau setidaknya ada 50 orang terjebak di dalam Hotel Roa Roa dan masih belum diketahui nasibnya.
Tim SAR juga mengaku bahwa mereka kesulitan melakukan evakuasi karena kurangnya alat berat untuk mengangkat reruntuhan.
Marsekal Madya M Syaugi, Kepala Basarnas meenghimbau agar pemerintah setempat segera mendatangkan alat berat tersebut.
Baca Juga : Menjabat Jadi Wakil Wali Kota Palu, ini yang Dilakukan Pasha Ungu pada Warganya Saat Palu Dihantam Tsunami
Ia yakin masih ada korban selamat di dalam hotel, namun kondisi mereka yang sudah lemas membuat Tim SAR harus berpacu dengan waktu.
Baca Juga : Radang Tenggorokan Pada Anak Bisa Memicu Munculnya Gangguan Jantung
Sampai pada minggu siang, Marsekal Madya mengatakan bahwa pihak Basarnas sudah mengerahkan sebanyak 260 tim penyelamat untuk membantu proses evakuasi.
Tim tersebut kemudian dikirimkan ke titik titik bencana seperti di daerah Palu, Donggala, Sigi dan Mamuju. (*)