Salut, Kepala Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho Derita Kanker Paru Stadium 4 Tapi Masih Update Berita Gempa Palu

By Soesanti Harini Hartono, Selasa, 2 Oktober 2018 | 13:42 WIB
Sutopo Purwo Nugroho adalah humas BNPB yang selalu siap dengan update berita bencana. (Tribunnews)

Nakita.id.- Di balik banyaknya peristiwa yang terjadi di Indonesia, khususnya yang menyangkut bencana alam, sosok Sutopo Purwo Nugroho menjadi salah satu orang penting yang dicari.

Darinyalah berbagai perkembangan informasi soal kebencanaan didapat.

Dari tangan Sutopo sebagai Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), data akurat tim di lapangan coba disampaikan pada awak media dan masyarakat.

Sutopo juga dituntut sabar meladeni semua pertanyaan yang datang padanya maupun masuk lewat ponsel. Sekilas pekerjaan ini ringan, tapi sesungguhnya tapi mudah dijalankan.

Baca Juga : Gempa Hari Ini, Sumba Timur Diguncang Gempa Empat Kali, Ini Infonya!

Apalagi, Sutopo sekarang bukanlah dirinya beberapa tahun yang lalu. Kanker yang menyerang paru-parunya membuat Sutopo tak bisa sebugar dulu.

Meski demikian, dia tetap berusaha bekerja maksimal, berdiri di garis terdepan memberikan informasi seakurat mungkin kepada masyarakat tentang peristiwa yang sedang terjadi.

Termasuk saat ini menginformasikan tentang kondisi terkini dari penanganan gempa serta tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Dia tetap berusaha meng-update semua perkembangan mulai dari korban, kondisi di lokasi, hingga bantuan yang datang.

Suatu malam, belum genap tiga hari gempa Donggala-Palu, pesan singkat atas nama Sutopo viral diterima awak media.

Dia tidak sedang mengabarkan kondisi terkini dari gempa dan tsunami di Sulawasi Tengah. Sutopo yang tegar melawan sakitnya itu mendadak mengirimkan pesan permohonan maaf.

"Mohon Maaf, belum bisa melayani media dengan prima," begitu pesan yang diterima banyak media pada Minggu (30/9) malam lalu.

Dalam pesan singkatnya itu, Sutopo juga menjelaskan soal kesehatannya yang menuntut dirinya berusaha tetap prima mengabarkan semua informasi terkini dari gempa Donggala dan Palu.

Baca Juga : Derita Kanker Stadium 4, Istri Indro Ucapkan Permintaan Khusus Pada Agum Gumelar

Walaupun, katanya, rasa sakit itu sering kali datang dan membuat dirinya tak berdaya.

"Namun, mohon maaf kondisi fisik saya tidak bisa ditipu. Sakit kanker paru-paru stadium 4B yang telah menyebar di beberapa bagian tubuh menyebabkan saya lemah. Rasa sakit yang mendera juga menyebabkan sulit untuk tidur nyenyak.

Sekali lagi, mohon maaf saya tidak dapat melayani dengan prima semua pertanyaan rekan-rekan media.

Jika sehat pasti saya lakukan kapanpun, di mana pun, bagaimanapun selama 24 jam 7 hari seminggu.

Kondisi saya masih sakit. Masih pemulihan dari kanker paru-paru. Fisik rasanya makin lemah. Nyeri punggung dan dada kiri menyakitkan.

Rasa mual, ingin muntah, sesak napas, daan lainnya saya rasakan. Bahkan tulang belakang saya sudah bengkok karena tulang terdorong massa kanker, makanya jalan saya miring.

Tapi saya tetap berusaha melayani rekan-rekan media dengan baik. Setiap hari saya gelar konprensi pers dan saya siapkan bahan paparan yang lengkap agar media tidak salah kutip. Semua data yang saya miliki selalu saya berikan utuh. Tak ada yang saya sembunyikan.

Selalu update dan berusaha melayani dengan prima kepada media.

Saat konperensi pers jika ada media yang bertanya saya jelaskan dengan panjang, lengkap, dan kadang berulang-ulang kayak saya memberi kuliah mahasiswa. Agar menulis beritanya tidak salah.

Baca Juga : Sebuah Kota di Spanyol Bertekad, Tahun 2020 Warganya Langsing Semua!

Di medsos khususnya di twitter dan IG saya berusaha juga update karena masyarakat luas menunggu.

Namun, mohon maaf kondisi fisik saya tidak bisa ditipu. Sakit kanker paru-paru stadium 4B yang telah menyebar di beberapa bagian tubuh menyebabkan saya lemah. Rasa sakit yang mendera juga menyebabkan sulit untuk tidur nyenyak.

Sekali lagi, mohon maaf saya tidak dapat melayani dengan prima semua pertanyaan rekan-rekan media. Jika sehat pasti saya lakukan kapanpun, dimana pun, bagaimanapun selama 24 jam 7 hari seminggu.

Dengan keterbatasan yang ada mohon dimaafkan jika ada pertanyaan yang tidak dijawab. Penggilan telpon yang tidak diangkat. Undangan wawancara yang tidak bisa dipenuhi hadirnya.

Saya akan tetap melakukan konpresensi pers setiap hari selama darurat ini. Materi pasti saya siapkan. Saat konperensi pers silakan tanya sepuasnya.

Baca Juga : Soal Balita Tewas Dicekoki Cabai, Vonis Sang Pengasuh Buat Geram Warganet!

Tapi jangan pertanyaan asal-asalan dan hanya cari-cari kesalahan. Tanyalah yang berkualitas dan bermutu agar saya menjawabnya juga puas. Lebih wawancara bersama-sama agar efektif waktunya." (*)