Jakarta Dianggap Berpotensi Terkena Sunda Megathrust, Dampaknya Bisa Sampai Merusak!

By Rosiana Chozanah, Selasa, 2 Oktober 2018 | 21:08 WIB
Dampak Sunda Megathrust bisa merusak! (Kompas Sains)

Nakita.id - Gempa yang mengguncang Palu dan Donggala pada Jumat (28/9) kemarin berkekuatan 7,4 SR.

Dari gempa berkekuatan lebih dari 7 SR itu, gelombang tsunami menyapu bersih hampir sebagian Sulawesi Tengah.

Lalu, bagaimana jika ada gempa berkekuatan 9 SR mengguncang suatu daerah?

Baca Juga : Benarkah Jakarta Bakal Mengalami Gempa Sunda Megathrust?

Jakarta, dianggap berpotensi diguncang gempa megathrust yang memiliki kekuatan lebih dari 8 SR.

"Kekuatannya masih perdebatan di antara para pakar. Diperkirakan antara 8,1 hingga 9 SR," ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, seperti yang dilansir dari Intisari via BBC Indonesia (2/3).

Menurutnya, gempa megathrust ini akan menjadi ancaman besar bagi penduduk Jawa, terutama Jakarta.

Ia juga menyebutkan bahwa sumber gempa besar yang mengancam Jakarta ini berasal dari patahan lempeng yang ada di Selat Sunda, yaitu antara lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia.

"Posisinya tepat di bawah pulau Jawa dan Sumatra. Sekitar 300 kilometer dari Jakarta," sambungnya.

Perhitungan besar kekuatan gempa tersebut berdasarkan hitungan geometri patahan yang akan terjadi.

"Itu perkiraan atau estimasi," lanjutnya.

Oleh karena itu, pemerintah DKI Jakarta diminta kesiapannya supaya dampak bencana tersebut dapat ditekan, mitigasi bencana perlu dilakukan.

"Apapun kajian para pakar, gempa masih akan terus terjadi di ibu kota. Namun yang belum bisa dipastikan adalah kapan gempa itu terjadi dan berapa kekuatannya," ujar Dwikorita, melansir Kompas.com, Rabu (28/2).

Baca Juga : Firasat Atlet Paralayang yang Meninggal Karena Gempa Palu, Ungkap Lelah Hingga Sudah Pilih Liang Lahat

Peneliti gempa BMKG, Daryono, mengatakan bahwa jika empa megathrust selatan Jawa terjadi, guncangan akibat gempa di Jakarta bisa mencapai 7 MMI.

"Itu berarti berpotensi merusak," ujar Daryono.

Besarnya guncangan salah satunya diperngaruhi oleh tanah lunak, yang dapat teramplifikasi, dan ini berakibat guncangan menjadi lebih tinggi.

Oleh karena itu, Dwikorita hanya mengimbau kepada pemerintah DKI Jakarta untuk mulai memikirkan langkah antisipasi dampak bencana gempa kelak.

Ia juga menyontohkan beberapa daerah yang sigap dan siap menghadapi gempa besar, seperti Los Angeles, San Francisco serta California.

Pemerintah dapat meniru langkah luar negeri seperti memastikan kontruksi bangunan tahan gempa.

Dwikorita menambahkan, bangunan di Jakarta perlu memenuhi aspek evakuasi seperti adanya tempat berlindung dan jalur evakuasi yang jelas.

Sehingga masyarakat tak perlu panik ketika gempa terjadi.

"Apabila bangunan sudah terlanjur terbangun, pemerintah harus memeriksa jalur evakuasinya. Apakah sudah tersedia belum? Di sini kita mengambil sikap meski kepastian besarnya gempa belum jelas," imbuhnya.

Baca Juga : Nia Ramadhani, Nagita Hingga Adzana Bing Slamet, Mana Lebih Cantik Saat Menikah dengan Adat Sunda?