Berita Hoax Kesehatan: Panas Dalam Hoax yang Masih Dipercaya Hingga Kini!

By Gazali Solahuddin, Rabu, 3 Oktober 2018 | 16:22 WIB
Saat panas dalam, ukur suhu tubuh, minum obat jika perlu, dan istirahat. (iStock)

Lalu akan memberikan terapi pertama, seperti badrest.

Tapi dokter akan mewanti-wanti jika sakit berlanjut atau memburuk dalam tiga hari, segera kontrol kembali.

Baca Juga : Mengobati Panas Dalam Bukan Dengan Obat. Tapi Dengan Ini. Ini Faktanya

Nah, di sini dokter akan melakukan pemeriksaan lebih spesifik, bisa cek laboratorium dan sebagainya yang dianggap perlu untuk menegakkan diagnosa.

Pengobatan TCM lain lagi, pemeriksa atau dokter TCM, mendiagnosis pasien dengan keluhan panas dalam dengan pemeriksaan visual, yang biasanya didasarkan pada penilaian subjektif dokter, tidak ditentukan parameter diagnostik objektif.

Mungkin karena diagnosis-diagnosis tersebut hingga kini masyarakat percaya jika demam, badan pegal dan atau ngilu-ngilu, tenggorokan kering, tidak enak badan, itu tandanya panas dalam.

Padahal apa yang dirasakan tersebut adalah gejala dari sebuah infeksi yang harus ditegakan diagnosanya.

Nah, yang jadi masalah adalah masyarakt hingga kini mempercayai jika panas dalam itu sebuah penyakit yang harus ditangani dengan larutan A atau terapi B.

Jadinya banyak masyarakat yang melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan.

Baca Juga : Awalnya Dideteksi Demam, Pria Ini Ternyata Idap Kanker Langka yang Tandanya Seperti Sinus!

Padahal yang harus dilakukan saat ada anggota keluarga kita, tak terkcuali anak, mengalami panas dalam, atau di jawa dikenal dengan istilah pancingan, lakukan pengamatan terhadap kondisi tubuh penderita/pasien.

Caranya, mengukur suhu tubuh dengan termometer, melihat apakah masih ada kesadaran atau tidak.